Home Milenial Siswa SMP Tolak Sistem Zonasi, Begini Respon Bupati Banyumas

Siswa SMP Tolak Sistem Zonasi, Begini Respon Bupati Banyumas

Banyumas, Gatra.com – Peristiwa unik terjadi di SMP Negeri 2 Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (22/4). Bagaimana tidak, bupati yang biasanya diwawancarai kini berbalik menjadi pewawancara.

Semula, siswa ekskul Cinematography SMP tersebut mewawancarai Bupati terkait pelaksanaan ujian nasional (UN). Bupati pun mengungkap harapannya agar UN tahun ini berjalan lancar. Usai wawancara, Bupati Achmad Husein ganti mewawancarai siswa dan mendokumentasikan dengan video ponselnya.

Bupati bertanya pendapat para siswa mengenai sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dilakukan tahun lalu. Secara bergantian, ia mewawancarai siswa satu per satu.

"Menurutmu zonasi pada penerimaan siswa baru seperti apa?" tanya bupati.

Siswa pertama, Clara Fadillah Purnama Julianisa mengaku tidak setuju dengan sistem zonasi. Menurutnya sistem zonasi menutup kesempatan anak berprestasi yang jauh dari sekolah. "Anak yang berprestasi terkalahkan dengan anak yang dekat dengan sekolah, meski mereka tidak berprestasi," jawab Clara.

Ahtaka Isyana Zahra Zen bahkan mengaku tidak setuju sistem zonasi bahkan ketika ditanya oleh Bupati, setuju tidak adanya zonasi Ahtaka dengan tegas menolak. Hal senada disampaikan oleh Rafael Putra Batara, yang menyampaikan sistem zonasi menutup siswa memilih sekolah favorit.

"Kembalikan seperti dulu saja Pak, wilayah zonasi ada tambahan nilai," ujar Rafael.

Menanggapi komentar siswa, Bupati Achmad Husein berjanji akan mengubah sistem penerimaan murid baru yang dinilai banyak pihak tidak adil. Akan tetapi, hal itu akan dibicarakan terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan.

Kepada Bupati Husein, Rafael juga mengakui saat ini kondisi sekolahnya lebih baik dari yang sebelumnya. Namun, Rafael merasa perlengkapan belajar mengajar di sekolahnya masih kurang. Karenanya, kepada bupati ia meminta agar sekolahnya diberi bantuan peralatan.

"Kami masih membutuhkan komputer dan kamera Pak, karena komputer masih Pentium III dan peralatan ekskul," ujar Rafael kepada bupati.

Soal permintaan komputer ini, bupati juga berjanji akan segera berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Banyumas. "Terkait komputer, bisa diajukan ke Bu Irawati Kepala Dinas Pendidikan,” ucap Husein.

782

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR