Home Raih Perak di Doha Lalu Muhammad Zohri Buka Peluang ke Olimpiade 2020

Raih Perak di Doha Lalu Muhammad Zohri Buka Peluang ke Olimpiade 2020

Doha, Gatra.com - Sprinter muda Lalu Muhammad Zohri membuka peluang untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Ini setelah pelari berusia 19 tahun itu, berhasil meraih medali perak di kejuaraan Asia 2019 yang berlangsung di Doha, Qatar, (22/4).

Dalam partai final yang berlangsung tadi malam pukul 20.20 waktu Qatar, atau 00,20 dinihari waktu Jakarta, Lalu Muhammad Zohri masuk finish di urutan kedua dengan waktu 10,13 detik.

Ia lebih lambat 0,03 detik dari pelari Jepang Yoshihide Kiryu, yang berhasil meraih medali emas. Sementara sprinter China Wu Zhiqiang meraih perunggu dengan waktu 10,18 detik.

Torehan waktu Si Badok, sapaan akrab Lalu Muhammad Zohri menjadi catatan tersendiri. Karena ia berhasil mempertajam catatan waktu rekor nasional (rekornas) yang baru saja dipecahkannya pada partai semifinal sebelumnya. Zohri mencatat waktu 10,15 detik yang merupakan pemecahan rekornas atas nama Suryo Agung Wibowo (10,17 detik) yang dibuat sejak SEA Games Myanmar 2009.

Dalam keterangannya seusai berlomba, Lalu Zohri memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, dan mengucapkan terimakasih atas dukungan rakyat Indonesia khususnya PB PASI.

Menurutnya, meski memimpin hingga 10 meter terakhir, Lalu sempat melambat karena kehilangan konsentrasi akibat memikirkan saingannya yang dinilainya sangat berat, termasuk pelari tuan rumah Andrew Fisher. “Iya saya sempat hilang konsentrasi, memikirkan saingan-saingan saya,” ujar Zohri.

Menurutnya, ia merasa terus membaik performancenya sejak menjadi juara dunia di Tampere Finlandia. Dia berupaya akan berbuat lebih baik lagi. “Iya saya akan coba lebih baik dan baik lagi,” tekad Lalu Zohri.

Keberhasilan Lalu di nomor 100 meter ini sendiri tak lepas dari strategi jitu pelatihnya Eni Nuraeni Sumartoyo.

Pelatih yang baru saja dianugerahi gelar pelatih terbaik Asia 2019 oleh asosiasi atletik Asia ini mengatakan sengaja menyimpan Lalu untuk nomor 100 M karena nomor ini yang menjadi target Indonesi di Olimpiade. Lalu tidak diturunkan di nomor estafet 4x 100 meter karena jadwalnya yang terlalu mepet dengan waktu lomba 100 meter.

H Firzani