Home Internasional AS Akhiri Pembebasan Sanksi Importir Minyak Iran

AS Akhiri Pembebasan Sanksi Importir Minyak Iran

Washington D.C., Gatra.com - Gedung Putih mengatakan keringanan sanksi untuk Cina, India, Jepang, Korea Selatan, dan Turki akan berakhir pada Mei. Setelah itu mereka akan mendapatkan sanksi. Keputusan ini dimaksudkan untuk membuat ekspor minyak Iran ke angka nol. Iran menegaskan sanksi itu illegal dan tidak memiliki nilai atau kredibilitas.

Dilansir BBC, Trump menerapkan kembali sanksi tahun lalu setelah membatalkan perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia. Dalam perjanjian tersebut, Iran setuju untuk membatasi kegiatan nuklirnya yang sensitif dan mengizinkan para inspektur internasional untuk menerima bantuan sanksi.

Pemerintahan Trump berharap dapat memaksa Iran untuk merundingkan sebuah kesepakatan baru yang akan mencakup tidak hanya kegiatan nuklirnya, tetapi juga program rudal balistik. Sanksi tersebut telah menyebabkan penurunan tajam dalam ekonomi Iran, mendorong nilai mata uangnya ke rekor terendah, melipatgandakan tingkat inflasi tahunan, mengusir investor asing, dan memicu protes.

Baca Juga: Khamenei: Trump Melakukan Langkah Jahat

Pada November 2018, Amerika Serikat (AS) menerapkan kembali sanksi pada sektor energi, pembangunan kapal, perkapalan, dan perbankan Iran. Sektor yang oleh para pejabat disebut sebagai 'area inti' ekonominya. 

Namun, keringanan enam bulan dari sanksi ekonomi tersebut diberikan kepada delapan pembeli utama minyak mentah Iran seperti Cina, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia, dan Yunani. Hal ini dimaksudkan untuk memberi mereka waktu untuk menemukan sumber alternatif dan menghindari terjadinya guncangan ke pasar minyak global.

Tiga dari delapan pembeli tersebut Yunani, Italia, dan Taiwan telah berhenti mengimpor minyak Iran. Namun yang lain dilaporkan meminta keringanan mereka diperpanjang.

Baca Juga: Trump Labeli Korps Pengawal Revolusi Elit Iran sebagai Kelompok Teroris

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan keputusan Trump untuk tidak memperpanjang keringanan menunjukkan bahwa pemerintahannya secara dramatis mempercepat kampanye untuk memenuhi tujuan keamanan nasional dan mempertahankan pasar minyak global. "Kami mendukung sekutu dan mitra kami saat mereka beralih dari minyak mentah Iran ke alternatif lain," ujar Mike.

"Kami telah melakukan diskusi yang luas dan produktif dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan produsen utama lainnya untuk memudahkan transisi ini dan memastikan pasokan minyak yang cukup. Selain meningkatkan produksi AS, keyakinan kami bahwa pasar energi akan tetap dipasok dengan baik," tambahnya.


 

Reporter: MAH

Editor: Flora L.Y. Barus