Home Politik Banyak Korban Petugas Pemilu Meninggal, Wapres Minta Dievaluasi

Banyak Korban Petugas Pemilu Meninggal, Wapres Minta Dievaluasi

Jakarta, Gatra.com – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menilai sejumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal karena kelelahan menghitung suara dan persiapan logistik pemilu tahun ini hendaknya menjadi evaluasi agar tidak terulang lagi di masa mendatang.

 

“Coba deh yang meninggal berapa. Mereka berdoa supaya selamat. Kan hampir 100 orang. Apa itu diteruskan lagi supaya 5 tahun lagi ada meninggal ratusan orang karena kelebihan, karena cape, karena menghitung lama? Ini harus sesuai proposional lah,” kata Wapres JK kepada awak media usai melakukan kunjungan ke PT Kawasan Berikat Nusantara di Cakung, Jakarta, pada Selasa (23/4).

 

Wapres mengatakan bahwa DPR harus peduli dan memperhatikan masalah ini dengan baik, karena DPR memproduksi UU dan memutuskan apakah nantinya perlu dilaksanakan pemilu serentak seperti tahun ini atau misalnya dipisahkan antara pemilu Presiden dengan pemilu legislatif, atau tidak lagi memilih orang namun memilih cukup partai saja.

“Ya DPR, DPR harus memutuskan..Kalau DPR sudah memutuskan. MK akan melihat kenyataan. Polisi berapa meninggal, KPPS berapa meninggal, semoga dirahmati Allah atas segala jasa-jasanya. Apa itu mau dibiarkan, memang sesuai diperkirakan 24 jam berhitung. Itu ada di daerah-daerah,” katanya

Sebelum ketika Wapres JK bertemu dengan sejumlah Ormas dan tokoh masyarakat Islam di kediamannya, Senin lalu mengungkapkan bahwa Pemilu kali ini memang berbeda dengan pemilu sebelumnya tergolong pemilu yang rumit, apalagi sampai berjatuhan korban lumayan banyak dari penyelenggara KPU dilapangan.

“Itulah yang kita memang khawatirkan sejak awal, bahwa ini pemilihan terumit, ternyata ada korbannya baik dikalangan KPPS, juga dikalangan Kepolisian. Ada korban seperti itu maka juga tentu harus evaluasi yang keras dan salah satu hasil evaluasi, ya harus dipisahkan antara Pilpres dengan Pileg itu supaya bebannya jangan terlalu berat. Dengan itu termasuk juga usulan mungkin saja bahwa caleg calon-calon itu yang tertutup. Pilih partai saja, tidak usah seperti itu (pilih Caleg), sehingga tidak terjadi keruwetan untuk menghitung,” katanya.

Anthony Djafar

 

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR