Home Gaya Hidup Dewan Pers : Media Jangan Hanya Pekerja Sampingan Pemilu

Dewan Pers : Media Jangan Hanya Pekerja Sampingan Pemilu

Batam, Gatra.com - Dalam rangka netralitas pemberitaan pada Pemilihan Umum (Pemiu) 2019, Dewan Pers mengadakan Workshop peliputan pasca Pemilu terkait Pemilihan Legislatif (Pileg), pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Rabu (24/4) di Batam.

Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan, mestinya peran media tidak hanya menginformasikan Partai Politik (Parpol) yang lolos mengantarkan kadernya ke Senayan. Atau hanya menginformasian Caleg yang menonjol dari sisi karir dan finansial. Apalagi hanya mempublikasikan selebriti yang terjun ke dunia politik dan berhasil atau gagal.

"Tapi media musti mampu membuat atau mendiskipsikan peta-peta dan kekuatan baru yang berasal dari parpol baru. Yang mampu meloloskan kadernya ke parlemen di pusat maupun daerah. Dan sejauh ini apakah ada kaitannya dengan eksekutif? Mestinya itu yang sedikit menarik untuk digali menjadi produk jurnalistik,” katanya kepada Gatra.com, di Batam.

Apalagi menurut data tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu 2019 mencapai angka 80 persen, meningkat dari Pemilu tahun 2014 yang hanya mencapai 69 persen. "Ini tentu akan semakin menarik," ujarnya.

Sejauh ini kata Yosef, media hanya berperan sebagai pekerja sampingan Pemilu. Memang tidak bisa dipungkiri peran dan fungsi media dalam peningkatan partisipasi masyarakat pada proses pemungutan suara terbilang cukup tinggi dan terbukti berhasil.

"Peningkatan partisipsi masyarakat dalam pemilu ini, padahal sangat menarik untuk dibedah per wilayah, provinsi maupun kabupaten/kota. Kemana suara yang selama ini tidak tertarik dengan proses Pemilu, lagi-lagi ini menarik," katanya.

Yosef kemudian berpesan kepada para jurnalis untuk bisa menjalankan peran dengan baik, media harus mematuhi kode etik jurnalistik. Terutama dalam hal independensi dan harus berpihak pada publik bukan pada figur atau parpol. Apalagi menjelang putusan pemenang hasil pemilu, dan proses berikutnya.

"Informasi yang disuguhkan media harus menjadi pedoman masyarakat, biar enggak serong. Semua awak media harus saling mengingatkan agar keberpihakan kepada publik lebih diutamakan," pintanya.


Reporter: Romus Panca

880