Home Gaya Hidup Ini Cara Lukman Sardi Ajarkan Anak Dalam Menangkal Kekerasan

Ini Cara Lukman Sardi Ajarkan Anak Dalam Menangkal Kekerasan

Jakarta, Gatra.com - Setelah berperan sebagai Bapak dari anak korban pemerkosaan, aktor Lukman Sardi membeberkan caranya dalam mengajarkan anak agar dapat menangkal segala macam kekerasan.

Menurutnya, apapun bisa terjadi di zaman sosial media sekarang. Bukan hanya sekadar menjadi korban kekerasan, tetapi melalui tontonan yang tersebar dalam sosial media bisa juga membuat anak melakukan kekerasan.

“Gue lebih suka sistem kontrol sih, tapi ini bukan berarti bikin anak gue nggak bisa ngapa-ngapain atau terkekang ya. Banyak hal yang bisa kita lakukan, salah satunya melindungi hal-hal yang akan ditonton anak-anak,” ujar Lukman Sardi setelah konferensi pers di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (23/4).

Lukman juga memberlakukan anak-anak untuk tidak menonton lewat gawai. Jika ingin menonton, harus lewat layar televisi di ruang keluarga. Hal ini juga jadi memudahkan Lukman dan istri dalam melihat apa yang anak-anak mereka tonton.

“Di rumah gue, semuanya connect ke family link, jadi harus minta izin kita dulu. Dia harus menulis password dan connectnya cuma bisa pakai password yang kita punya. Kalau misalnya kita lihat, oh ini nggak bagus, ya nggak akan kita kasih. Kalau kita lihat bagus, ya kita kasih passwordnya ke dia baru dia bisa masuk,” lanjut Lukman.

Selain sistem kontrol, Lukman dan istri juga melakukan pendekatan dengan anak lewat berbincang. Hal ini dilakukan agar anak-anaknya mendapatkan pemahaman mengenai sesuatu langsung dari kedua orang tuanya.

“Kalau gue punya waktu lebih, gue bakal lebih banyak ngobrol dan main sama mereka, sehingga mereka juga punya kedekatan sama gue. Jadi mereka juga tidak mencari hal-hal di luar,” ungkap Lukman.

Menurutnya diskusi sangat penting antara anak dan orang tua, sebab biasanya orang tua hanya bisa melarang tanpa memberi tahu alasannya. Tentu ini akan membingungkan anak dan akhirnya anak mencari jawaban yang belum tentu valid di luar rumah.

“Pada saat anak merasa bebas ngomong apapun sama keluarga, dengan bapak dan ibunya, mereka tidak akan mencari tahu di luar. Jadi gue biasakan mereka sangat terbuka dan sering diskusi sama gue. Kalau gue larang sesuatu, pasti gue jelasin alasannya kenapa, jadi mereka lebih paham dan mengerti,” jelas Lukman.

Namun Lukman tidak menutup kemungkinan jika anak-anak zaman sekarang bisa lebih pintar dari orang tuanya. Sebab informasi apapun dapat mereka temukan dengan mudah dan cepat. Berbeda dengan waktu Lukman muda. Dia mengaku harus mencari tahu dengan membaca banyak buku dan lainnya.

“Mereka lebih kritis dalam banyak hal karena media sosial, dan apa-apa tinggal Googling. Itu challange buat gue untuk bisa mengikuti polanya mereka. Tapi gue tidak memaksakan. Misalnya mereka bertanya sesuatu yang gue nggak tau, gue akan jujur bilang tidak tahu tapi I will find it. Jadi kita tetap komunikasi mengenai hal tersebut sih,” tutup Lukman.


Reporter: TFA

Editor: Hendry Roris Sianturi