Washington D.C., Gatra.com - Sejak masa pembentukannya yang dimulai kurang lebih 4,3 miliar tahun yang lalu, tabrakan asteroid telah merusak permukaan bulan dengan meninggalkan kawah tabrakan dan patahan-patahan daratan. Tetapi para ilmuwan akhir-akhir ini menyimpulkan bahwa kerusakan akibat asteroid tersebut ternyata sangat dalam.

Patahan akibat dari tabrakan asteroid di bulan dapat mencapai kedalaman sampai 20 kilometer. Sesuai hasil simulasi, patahan dalam ini dapat diakibatkan oleh asteroid yang berdiameter hanya 1 kilometer saja. Jika ditabrakkan dengan asteroid berdiameter 10 kilometer, retakan mencapai kedalaman yang sama, namun melebar sampai 300 kilometer dari pusat tabrakannya.

Kandidat Doktoral Departemen Bumi, Lingkungan, dan Sains Keplanetan, Universitas Brown, Sean Wiggins menyimpulkan bahwa berdasarkan data yang ia punya, lapisan dataran bulan ternyata tidak setebal yang sebelumnya dikira.

"Banyak kerusakan yang terjadi di luar pusat lokasi tabrakan asteroid. Patahan-patahan ini semakin terkoneksi dengan meningkatnya jumlah tabrakan," ucap Wiggins seperti dilansir dari space.com, Rabu (24/4).

Para peneliti juga menggunakan simulasi seperti ini untuk mengeksplorasi bagaimana dampak serupa dapat mempengaruhi Bumi, yang juga beberapa kali telah dihantam oleh asteroid. Mereka menemukan bahwa gravitasi memainkan peran penting dalam jumlah dan tingkat keparahan patahan permukaan planet

Dalam kondisi dengan gravitasi yang lebih tinggi, seperti di Bumi, permukaan dalam simulasi mengalami lebih sedikit kerusakan akibat benturan dibandingkan dengan objek dengan gravitasi lebih rendah, seperti di bulan.