Home Kesehatan Penderita Kanker Darah Di Yogyakarta Tertinggi Se-Indonesia

Penderita Kanker Darah Di Yogyakarta Tertinggi Se-Indonesia

Sleman, Gatra.com - Tim Parkway Cancer Center (PCC) Singapura menyatakan bahwa DI Yogyakarta menjadi penyumbang terbanyak penderita kanker darah di Indonesia. Transplantasi sumsum tulang (transplantasi sel induk alogenik) dianggap sebagai pilihan paling efektif untuk kanker darah.

Merujuk pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di akhir 2018, Konsultan Senior Hematologi PCC Colin Phipps Diong menyatakan prevalensi pasien kanker di Indonesia sebanyak 1,4 persen dengan total 347.792 pasien. Kanker menempati urutan ke 6 penyebab kematian tertinggi.

“DI Yogyakarta adalah salah satu provinsi dengan prevalensi penderita kanker tertinggi, yaitu 4,1 persen dengan total 14.596 orang, “ jelasnya dalam diskusi terbatas bertajuk ‘Kanker Darah Dapat Diobati Bagaimana Mendeteksi dan Mengobati’ di Sleman, Kamis (25/4).

Kondisi ini menempatkan Indonesia di urutan ke-8 se-Asia Tenggara, dan peringkat ke-23 Asia negara yang memiliki penderita kanker darah.

Kasus terakhir menurut Phips adalah yang menimpa istri Presiden ke-6 RI Ani Yudhoyono. Hal ini seperti membuka mata banyak orang tentang ancaman penyakit ini.

“Kesehatan mantan ibu negara Republik Indonesia ke-6 terus menurun tak lama setelah ia didiagnosis menderita kanker darah meskipun tidak ada riwayat dalam keluarganya yang menderita kanker,” lanjutnya.

Phips mengaku saat ini pengobatan paling efektif untuk pasien kanker darah adalah transplantasi sumsum tulang, atau dikenal sebagai transplantasi sel induk alogenik. Ini adalah proses pengobatan yang melibatkan pengmbilan sel-sel sumsum tulang yang sehat dari donor dan memasukkannya ke pasien dengan kanker darah.

Pasien dapat memperoleh sel punca dari donor yang tidak berhubungan, atau bahkan mendapatkan sel punca hemotopoetic (HSC) dari darah tali pusat yang disimpan di bank darah tali pusat.

“Dalam kasus Ani Yudhoyono, dia telah menerima donor sumsum tulang belakang dari adiknya Pramono Edhie Wibowo untuk mengobati kanker darah yang dideritanya. Namun, proses transplantasi sumsum tulang masih menunggu waktu yang tepat untuk melanjutkan,’ katanya.

Sementara, Manajer dan Ahli Diet Senior PCC Fahma Sunarja menerangkan saat ini timnya sudah mengembangkan pendekatan tim multi-disiplin yang mengarah ke hasil pengobatan terbaik pada pasien kanker.

“Ini untuk menentukan perawatan yang optimal untuk setiap pasien, PCC mengambil pendekatan multi-disiplin yang melibatkan kolaborasi berbagai spesialis medis untuk memberikan diagnosis yang cepat dan akurat bagi pasien,” jelasnya.

Timnya menawarkan perawatan kanker yang komprehensif dengan tim multidisiplin yang sangat terampil yang terdiri dari konsultan spesialis medis, perawat, konselor, dan para profesional medis lainnya untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasien kanker.


 

 

 

781