Home Gaya Hidup Ambon Lolos Seleksi Awal Platform Indonesiana

Ambon Lolos Seleksi Awal Platform Indonesiana

 

 

 

Ambon, Gatra.com - Platform Indonesiana untuk tahun 2019 ini, meloloskan 24 kabupaten kota pada tahap pertama seleksi, salah satunya Kota Ambon.

 

 

"Selain Kota Ambon untuk kategori kabupaten kota, ada juga tingkat provinsi. Yang lolos di tingkat provinsi diantaranga Sumatera Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Khusu Ibukota Jakarta, dan Jawa Timur," ujar Anung Karyadi, selaku Tim Ahli Knowledge Management Indonesiana, kepada Gatra.com di Ambon, Kamis petang (25/4/2019).

 

 

Indonesiana sendiri, adalah platform yang mendukung kegiatan seni budaya di Indonesia yang mendukung tata kelola kegiatan seni budaya yang dikelola, berjejaring, dan berkembang. 

 

 

Indonesiana sendiri diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dikerjakan dengan semangat gotong royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan budaya di Indonesia.

 

 

Lebih lanjut Anung katakan, yang memasukan proposal hampir 50 kabupaten kota dan provinsi di tanah air.

 

 

"Kemudian kami ada Tim yang menyeleksi proposalnya. Aspek pertama yang dinilai adalah basis pengajuan proposalnya. Apakah proposalnya yang diajukan itu berdasar kekayaan, potensi dan strategi dari kota masing-masing yang ada di Pokok-pokok Pikir Kebudayaan Daerah (PPKD) atau tidak," tuturnya.

 

 

Kedua, menurut Anung, yaitu komitmen dalam berkolaborasi dengan komunitas. Ketiga adalah pemahaman anggaran, ada atau tidak anggarannya.

 

 

"Sehingga proses gotong royongnya terjadi dari perancanaannya, anggaran kemudian, partisipasinya. Barulah setelah itu kita cocokan," terangnya.

 

 

Dari 24 proposal yang lolos seleksi pertama ini, disebut Anung, masih akan diseleksi lagi. "Kami akan datang maksimal tiga kali. Dan untuk Kota Ambon, ini sudah yang kedua kali kami kunjungi. Kunjungan pertama pada bulan Maret lalu, lalu saat ini kita datang untuk melihat kematangannya," ungkap Anung.

 

 

Selanjutnya, tambah Anung, pihaknya akan memberi laporkan ke rapat pleno, yang digemar setiap bulan, untuk melaporkan perkembangan hasil tinjauan.

 

 

"Dan Kota Ambon sangat cepat perkembangannya dibandingkan kota lain yang cukup lambat," tandasnya.

 

 

Menurut Anung, Kota Ambon sudah tahun kedua bersama Indonesiana. Sehingga pihaknya telah memiliki bahan untuk bersama-sama mengevaluasi, kemarin apa saja yang kurang dan akan dibenahi.

 

 

"Selain Kota Ambon, untuk wilayah timur ada banyak sekali, seperti Kota Ternate, Tidore dan Morotai di Provinsi Maluku Utara. Lalu Kota Tomohon di Sulawesi Utara, kemudian Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT)," papar Anung.

 

 

Menurut Anung, tiap kota berbeda spesifikasinya. Seperti di Blora adalah sastra, karena kebetulan di sana punya tokoh sastrawan terkemuka, Pramodeya Ananta Toer, yang rumahnya di sana, lahir di sana, dan artefak, karya-karya dan keluargnya masih ada.

 

 

"Memang beliau juga kaya dengan seni-seni tradisi, termasuk di sana juga ada kelompok adat atau desa yang memiliki local wisdom yang kuat," ujar Anung.

 

 

Pihaknya, kata Anung, mengumumkan hasil seleksi awal dan daerah yang lolos akan merespon, selanjutnya diundang untuk bermusyawarah.

 

 

"Ambon ini memiliki potensi di musik, dan sedang didaftarakan ke UNESCO sebagai Kota Musik Dunia. Kami turun untuk semacam sharing apa yang telah kita dapat dari beberapa tempat, agar proses pelaksana kegiatan itu sesuai dengan cara platform gotong royong," bebernya.

 

 

Pihaknya, tambah Anung, akan berkunjungan sekali lagi, untuk melihat kesiapan final, dan pengumumnya sekita dua bulan lagi.

 

 

"Dan setelah ini akan kita lajutkan tanda tangan kerja sama bersama pemerintah dan stakeholder lainnya. Nanti akan ada workshop dan acara-acara lainnya dalam platform Indonesiana," pungkasnya.

 

 

 

Reporter: Tiara Melinda

1120

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR