Nagan Raya, Gatra.com - Aliansi Mahasiswa Generasi Beutong Ateuh Banggalang (AM-GBAB) Nagan Raya mendesak Bupati Nagan Raya agar segera menyurati Plt Gubernur Aceh untuk mencabut izin PT Emas Mineral Murni (PT. EMM) bukan mencabut rekomendasinya.

Peryataan itu disuarakan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Generasi Beutong Ateuh Banggalang Nagan Raya saat melakukan aksi unjukrasa di halaman kantor Bupati setempat, Kamis (25/4). Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa sejumlah spanduk dan poster menolak izin PT EMM beroperasi di Aceh. Aksi itu mereka mendapatkan pengawalan ketat dari pihak Satpol PP dan Kepolisian setempat.

“Kami mendesak Bupati Nagan Raya untuk segera menyurati Plt Gubernur Aceh untuk mencabut izin PT EMM. Bukan untuk mencabut rekomendasi izinnya,” kata Koordinator Aksi, Basriadi dalam orasinya.

Baca Juga: Belanda ingin Bangun Pabrik Semen atau Otomotif di Makassar New Port

Selain itu, mahasiswa juga mendesak Bupati untuk menghentikan segala jenis atau bentuk aktivitas tambang PT EMM agar tidak beroperasi di Bumi Aceh, terutama di Nagan Raya. “Pimpinan daerah jangan hanya berdiam diri saja, tapi bertindak untuk mencabut izin tambang di daerahnya,” pintanya.

“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi pemerintah daerah dalam 5 hari, maka kami akan kembali melakukan aksi yang sama dengan massa yang jauh lebih besar lagi,” ungkapnya.

Menurut dia, meskipun pemerintah Aceh telah mencabut rekomendasi PT EMM, tapi izin operasi perusahaan tersebut dinyatakan masih ada. Seharusnya hal tersebut harus dipertegas dan jangan hanya untuk semata menyenangkan publik.

Tak lama melakukan orasi, akhirnya Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham menjumpai mahasiswa. Bupati menyatakan, pihaknya sudah menyurati Plt Gubernur Aceh tertanggal 2 Oktober 2018 yang memohon penyelesaian masalah tambang tersebut. Setelah mendengarkan penjelasan dari Bupati. Sejumlah mahasiswa langsung menyodorkan sejumlah tuntutan kepada Bupati Nagan Raya untuk ditandatangani dengan materai 6000.

Reporter: T Dedi