Home Gaya Hidup Program AkhirPekan@MuseumNasional Ada Lagi, Museum Nasional Sajikan Tema Baru

Program AkhirPekan@MuseumNasional Ada Lagi, Museum Nasional Sajikan Tema Baru

Jakarta, Gatra.com - Museum Nasional Indonesia (MNI) tahun ini kembali berkolaborasi dengan dapoerdongeng dan Teater Koma untuk menggelar program AkhirPekan@MuseumNasional Season 7. Helatan ini akan berlangsung sebanyak lima kali pada April-September 2019.

Program tersebut terdiri dari pentas dongeng oleh Teater Koma. Ada pula Jelajah Museum menggunakan Peta Jelajah. Makin lengkap dengan lokakarya di setiap pentasnya. Lokakarya yang diadakan tersebut sesuai dengan tema yang sedang diangkat. Kegiatan berlangsung pada Minggu pagi, mulai pukul 10.00, tiap pekan.

“Tema-tema dari lakon AkhirPekan@MuseumNasional bertujuan mendukung pendidikan dalam menghargai multikultural dan menambah wawasan tentang profesi yang ada,” jelas Kepala Museum Nasional Indonesia, Drs. Siswanto MA, dalam pernyataan yang diterima Gatra.com, Minggu (28/4).

Baca Juga: Menjelajahi Serunya Dunia Pertanian di Museum Tanah dan Pertanian Bogor

Tahun lalu AkhirPekan@MuseumNasional mengangkat hikayat para Sultan dan Pangeran Nusantara. Di 2019, program ini akan menelusuri peran para pande, empu, dan seniman dalam membentuk sejarah dan kebudayaan Nusantara.

Lakon Gugah Rasa Berkah Semesta membuka rangkaian program ini. Lakon yang dimainkan oleh Teater Koma itu mengajak kita mengarungi profesi juru masak—pekerjaan yang sudah diabadikan dalam prasasti kuno abad ke-10 M koleksi Museum Nasional Indonesia.

Gugah Rasa Berkah Semesta menceritakan tentang seorang Ibu pensiunan juru masak yang masih sering membantu di pawon, dapur keraton. Abdi dalem itu tinggal sendiri di rumahnya yang sederhana di kawasan kuno Baluwarti, Kasunanan Surakarta. Suatu hari, anaknya si Ibu yang bekerja di Jakarta pulang ke rumah. Putranya tersebut adalah seorang pekerja profesional yang kini menganut gaya hidup modern. Ibu Juru Masak itu mengajak putranya menjelajah waktu, kembali ke pesta tari dan makanan yang digambarkan dalam Prasasti Rukam. Saat itulah petualangan dimulai.

Baca Juga: Sejarah Islam Australia Dipamerkan di Kota Tua Jakarta

Setelah pentas dongeng selesai, Sobat Jelajah akan diajak untuk mengunjungi prasasti-prasasti terkait dari pentas dongeng tersebut. Penjelajahan tersebut akan didampingi oleh Pemandu Museum dan Peta Jelajah yang berisi kuis dan teka-teki yang bisa ditemukan jawabannya saat melakukan penjelajahan.

Sesi lokakarya membuat pincuk dari daun pisang juga bisa dinikmati oleh para Sobat Jelajah. Lokakarya tersebut diampu langsung oleh Juru Masak Sesaji Keraton Surakarta, Ibu Kus. Pincuk yang dibuat oleh Sobat Jelajah akan diisi oleh masakan nasi wuduk iwak ingkung yang telah menjadi sajian khas Keraton Surakarta.

Menurut survei yang dilakukan pihak Museum Nasional, jumlah pengunjung AkhirPekan@MuseumNasional, sepanjang 2013 dan 2018 telah berhasil meraih 1,6 juta lebih penonton dari seluruh Indonesia. Sebanyak 23.556 pengunjung mengikuti langsung pentas dongeng, panduan museum, dan lokakarya untuk anak-anak di MNI. Sejumlah 1.640.000 lainnya menyimak kegiatan ini melalui foto, video, dan komentar di media sosial.

Baca Juga: Liburan Panjang, Pekerja Jepang Dilema

“Tujuh tahun berjalan program storytelling di hari Minggu ini telah menjadi salah satu program unggulan yang berhasil mendongkrak kunjungan ke Museum Nasional hingga 20%, khususnya dari segmen keluarga muda, anak-anak, dan dewasa muda. Setiap tahun, program ini mengajak anak-anak dan keluarganya untuk menjelajahi tema-tema tertentu,” pungkas Siswanto.

Museum Nasional Indonesia adalah museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Terletak di Jalan Merdeka Barat no.12, Jakarta Pusat. Museum yang didirikan pada 1778 ini memiliki lebih dari 140.000 koleksi benda bersejarah, termasuk tombak dan pelana kuda Pangeran Diponegoro.

 

521