Jakarta, Gatra.com - Sebagai langkah memperkuat modal usaha, PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) pada tahap I tahun 2019 akanmenerbitkan surat utang pokok  hingga Rp2 triliun.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam jumpa pers seusai acara investor gathering PUB III di Ballroom 3, Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Senin (29/04).

Arief mengatakan bahwa penerbitan Tahap I tersebut merupakan bagian dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III PNM sebesar Rp6 triliun.

"Pada tahap ini, kita menawarkan dua seri. Obligasi Seri A dengan jangka waktu tiga tahun serta kupon 8,75-9,75% per tahun. Sedangkan Obligasi Seri B berjangka lima tahun dengan kupon 9% hingga 10% per tahun," kata Arief.

Rencananya, PNM akan menggunakan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Tahap I tersebut untuk modal kerja.

"Kita akan gunakan untuk memperkuat permodalan dalam bisnis pembiayaan dan pembinaan UMKM. Kita melihat pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM di Indonesia lumayan menjanjikan," jelasnya.

Sementara itu Komisaris Utama PNM Agus Muharram mengaku optimis dengan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi berada di kisaran 5,5 persen.

"Dengan tingkat inflasi diperkirakan 3,5% plus minus 1%. Kita juga harus mengingat bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut didukung dari usaha mikro kecil dan menengah," kata Agus.

Menurut rencana PNM, masa penawaran awal atau book building akan digelar mulai 29 April hingga 8 Mei 2019. Sedangkan masa penawaran umum pada tanggal 21-23 Mei 2019 serta pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Mei 2019.