Mataram, Gatra.com – Jelang bulan suci Ramadan dan perayaan Hari raya Idul Fitri 1440 H di provinsi NTB menunjukkan hasil pengendalian harga yang cukup Stabil. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan tetap mengawal harga kebutuhan di bulan Ramadan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Arhris Sarwani menyatakan, pengendalian harga yang ada di NTB dalm mengawal gejolak harga komoditas pada periode tersebut, cukup baik.

“Tahun ini, TPID Provinsi NTB dan Satgas Pangan Provinsi NTB terus meningkatkan kinerja dalam pengendalian harga dan menjaga inflasi sesuai target yang ditetapkan, khususnya menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri,” katanya di Mataram, Senin (29/4).

Archis didampingi Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa Lasminingsih, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda NTB Kombes. Pol. Syamsudin Baharuddin dan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB. Putu Selly Andayani menyebutkan, sesuai dengan siklusnya, diperkirakan inflasi akan menunjukkan peningkatan.

“Kenaikan harga diperkirakan akan menjadi perhatian kita agar tidak menimbulkan gejolak yang berlebihan. TPID Provinsi NTB akan melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi,” ujarnya.

Archis Sarwani bersama timnya berencana akan melalukan pemantauan harga secara harian di pasar tradisional dan modern. Selain itu juga akan melakukan sidak dan monitor pasar, produsen, distributor, pedagang bahan pokok.

Sejauh ini, Bulog Divre NTB telah mendata stok beras medium sebesar 52.000 ton dan beras premium 3.500 ton yang cukup untuk stok selama 12 bulan. Gula pasir 525 ton yang cukup untuk stok 2 bulan dan minyak goreng 68.000 liter yang cukup untuk 4 bulan ke depan.

Sekda Provinsi NTB Rosiadi Sayuti selaku Ketua TPID Provinsi NTB menyatakan, pihaknya akan menjaga kecukupan stok dan kestabilan harga di pasar.

“Dihimbau untuk belanja dengan bijak dan tidak berlebihan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.