Home Kesehatan Stres Berlebihan Bisa Picu Kanker

Stres Berlebihan Bisa Picu Kanker

New York, Gatra.com - Stres yang berlebihan ternyata berdampak sangat buruk pada tubuh. Hal tersebut bahkan bisa memicu perkembangan peradangan dan penyakit kardiometabolik seperti diabetes mellitus, hipertensi, gagal ginjal dan lainnya.

Selain itu, stres juga berkontribusi dalam perkembangan sel-sel kanker. Studi sebelumnya menunjukkan, bahwa stres dapat mempercepat perkembangan dan memperburuk penyakit yang sudah ada sebelumnya di dalam tubuh.

Namun, apakah stres bisa menjadi penyebab utama penyakit kanker? National Cancer Institute melaporkan bahwa saat ini ada sejumlah studi yang membuktikan hubungan langsung antara penyakit kanker dan stres.

“Ada sejumlah faktor yang mengaitkan risiko stres dengan kanker. Perasaaan tertekan dan stres yang berlebihan mampu mengaktifkan jalur produksi hormon stres yang bisa mendorong penyebaran kanker,” kata seorang Profesor di Moffitt Cancer Center Tampa, Florida, Shelley Tworoger seperti yang dilansir dari Medical Daily (29/04).

Dilaporkan oleh Live Science, aktivasi terus menerus dari jalur produksi hormon stres dapat menyebabkan perubahan dalam tubuh, seperti metabolisme yang berubah, peningkatan kadar hormon tertentu dan penutupan ujung DNA yang mencegah kerusakan. "Perubahan tersebut berkontribusi pada perkembangan kanker," ujar Tworoger.

Stres berlebihan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh yang memungkinkan sel kanker untuk terus menyebar ke seluruh tubuh karena kurangnya perlindungan.

Tworoger dan timnya baru-baru ini melakukan penelitian yang menemukan beberapa orang yang terisolasi secara sosial memiliki sekitar 1,5 kali lipat peningkatan risiko kanker ovarium. Kelompok dengan lebih banyak gejala gangguan stres pasca-trauma juga memiliki peningkatan risiko terkena penyakit yang sama.

Ia mencatat, semakin banyak bukti yang menunjukkan bagaimana penurunan stres dapat membantu meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas hidup pasien yang didiagnosis menderita kanker. Beberapa klinik sudah menggunakan yoga atau perhatian khusus untuk membantu penderita kanker yang disebabkan oleh stres berlebihan.



Reporter: Ryan Sara Pratiwi

Editor: Hendry Roris Sianturi