Jakarta, Gatra.com – Manajer Tottenham Spurs Mauricio Pochettino mengatakan, tidak ada alasan absennya Harry Kane dan Son Heung-min atau kelelahan padatnya jadwal Liga Premier untuk tidak berprestasi menuju final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Dilansir AFP Sports, Kane menjadi berita utama daftar pemain cedera panjang juga termasuk Erik Lamela dan Harry Winks untuk pertandingan semifinal Selasa (30/4) leg pertama di kandang Ajax, sementara Son ditangguhkan.
Setelah mengalahkan Manchester City di perempat final, manajer Pochettino menegaskan kekuatan Spurs sebagai satu tim dapat mengatasi Ajax yang dihuni pemain muda berbakat yang sedang naik daun.
"Untuk berada di sem final Liga Champions adalah sesuatu yang saya impikan. Anda harus menyelesaikan impian Anda, hingga tak terbatas dan seterusnya," kata Pochettino pada konferensi pers pra-pertandingan pada Senin (29/4) menjelang semifinal Piala Eropa pertama Tottenham sejak semifinal Piala Eropa pertama sejak 1962.
"Tidak mungkin lelah, tidak mungkin tidak bersemangat untuk bermain. Saya yakin tidak ada keraguan kita akan memiliki energi selama 90 menit."
Namun, skuad Pochettino mengalami kekalahan keenam dalam 10 pertandingan terakhir Liga Premier saat bertandang ke West Ham pada Sabtu kemarin, sedangkan Ajax memiliki waktu sepekan penuh untuk beristirahat karena seluruh kalender liga Belanda pada akhir pekan ditunda untuk memberi waktu tambahan guna mempersiapkan.
“Timnya bagus. Kami sangat bugar, sangat bersemangat dan sangat segar. Kami tentu dapat melakukan yang terbaik, " kata Manajer Ajax, Erik ten Hag.
Tanpa Kane, yang diperkirakan tidak akan kembali musim ini kecuali Spurs mencapai final Liga Champions pada 1 Juni, gol Tottenham telah mengering sejak kekalahan 4-3 yang mendebarkan di leg kedua perempat final melawan City sudah cukup untuk kemajuan dalam gol tandang.
Gol di menit akhir Christian Eriksen untuk mengamankan kemenangan 1-0 atas Brighton pada Selasa adalah satu-satunya gol Spurs dalam tiga pertandingan terakhir mereka.
Absennya Son berarti Pochettino mengalami defisit dari ancaman gol lainnya, dengan Lucas Moura dan Fernando Llorente satu-satunya opsi yang mencolok.
Sementara, juara Eropa empat kali, Ajax, memiliki jauh lebih banyak silsilah kompetisi Eropa daripada Spurs, tetapi perjalanan mereka sampai ke babak empat besar terakhir untuk pertama kalinya sejak 1997 bisa dibilang kejutan mengingat jurang antara Eredivisie dan Liga Premier.
Tetapi dengan tim mudanya Frenkie de Jong yang bergabung menuju ke Barcelona musim depan dan kapten Matthijs de Ligt menarik minat dari liga-liga top Eropa, Ten Hag ingin membuat sebagian besar tembakan satu-satunya untuk memenangkan kompetisi.
