Jakarta, Gatra.com - Ribuan buruh dari berbagai aliansi buruh melangsungkan demonstrasi dalam peringatan May Day 1 Mei, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (1/5).

Berbagai perwakilan aliansi buruh tersebut menyampaikan orasi, salah satunya Diena Mondong dari Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI).

Diena mengatakan bahwa hingga hari ini pemerintah belum memihak kepada kaum buruh. 
Buktinya, kata Diena, masih sangat banyak buruh di Indonesia yang belum mendapatkan upah yang layak.

"Banyak buruh juga yang belum mendapatkan haknya berupa BPJS. Apalagi ada rencana kenaikan iuran BPJS (Kesehatan). Wacana dan keputusan itu kami tolak dengan keras," kata Diena.

Ia juga menuntut agar pemerintah membuat suatu regulasi agar perusahaan tidak membeda-bedakan upah bagi buruh perempuan. 
Menurutnya, upah yang didapatkan buruh perempuan di Indonesia sangat diskriminatif.

"Banyak perempuan juga yang menjadi pekerja (asisten) rumah tangga. Banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap mereka harus ditindak pemerintah. Hidup buruh! Hidup perempuan!" kata perempuan yang juga Ketua Umum Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini tersebut.

Hingga pukul 15.00, sekitar 2.000 massa buruh masih tertahan di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata. 
Mereka tertahan oleh blokade yang dibuat oleh kepolisian, yang menahan laju massa yang ingin berorasi di depan Istana Merdeka.