Home Politik LSI Denny JA Sebut Ada Selisih 17 Juta Suara Antara Jokowi dan Prabowo, Ini Alasannya

LSI Denny JA Sebut Ada Selisih 17 Juta Suara Antara Jokowi dan Prabowo, Ini Alasannya

Jakarta, Gatra.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah merilis hasil quick count pemilihan presiden 2019, dengan data yang sudah masuk sebesar 100%. Hasil tersebut menunjukkan terdapat selisih suara sebesar 17 juta antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga.

Data tersebut berdasarkan hasil perkiraan survei LSI Denny JA, jumlah pemilih dengan suara yang sah sebesar 155.758.787 orang, di mana total jumlah pemilih sebesar 192.866.254 orang dengan tingkat partisipasi 80,76%.

"Jika Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebesar 55,71% artinya sama sengan 86.773.220 suara, dan Prabowo-Sandi memperoleh suara 44,29% artinya setara dengan 68.985.566 suara. Jika selisih kedua pasangan calon sebesar 11,42%, artinya selisih itu setara dengan kurang lebih 17 juta suara selisih antara dua kandidat," ujar peneliti LSI, Ardian Sopa di Jakarta, Kamis (2/5).

Ada beberapa faktor Jokowi-Ma'ruf memenangkan penghitungan cepat versi LSI Denny JA. Pertama, karena tingkat kepuasan masyarakat akan kinerja capres petahana Jokowi di dalam pemerintahannya. Kata Ardian, jika kepuasan terhadap pemerintah itu tinggi, baik ini level presiden maupun kepala daerah maka potensi terpilih lagi tinggi

"Sejauh ini di survei kita 69,5% atau hampir 70% masyarakat Indonesia menyatakan puas dengan Jokowi sebagai presiden. Apakah ada yang menyatakan tidak puas, ada, tapi angkanya berada di angka 25,6% jadi memang yang puas lebih banyak jika dibandingkan dengan yang tidak puas," tuturnya.

Faktor kedua, kepuasan publik dengan adanya sejumlah program yang dilakukan dalam pemerintahan Jokowi. Mulai dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Pembangunan Infrastruktur, Dana Desa serta Beras Sejahtera.

Ketiga, dukungan umat beragama di Indonesia. Pemilih nonmuslim Jokowi sebesar 83,1%, wong cilik sebesar 56,4% dan Nahdlatul Ulama (NU) sebesar 53,8%. Sedangkan suara untuk Prabowo dari pemilih nonmuslim sebesar 16,9%, wong cilik 43,6% dan NU 46,2%.

Faktor keempat adalah golput yang proporsional, di mana pada 2014 angka golput sebesar 30,42% dan golput 2019 versi quick count sebesar 19,24%. Semakin rendah angka golput maka Jokowi-Ma'ruf lebih diuntungkan. Sebab, secara agregat pasangan 01 tersebut menang menurut LSI Denny JA.

Faktor kelima, merupakan indikator kepribadian masing-masing capres. Kepribadian Jokowi mulai dari tingkat kejujuran, kepintaran, nasionalis, agamis, perhatian pada rakyat hingga mampu mengatasi masalah sosial dinilai lebih baik dibandingkan Prabowo.

5407