Jakarta, Gatra.com - Sistem keuangan dan stabilitas perekonomian Indonesia sampai hari ini terhitung masih stabil. Demikian Bank Indonesia memberikan keterangan terkait perkembangan stabilitas sistem keuangan dan respons kebijakan BI, Kamis (2/5).

Stabilnya sistem keuangan dan perekonomian tersebut didukung oleh peluang ketidakpastian terhadap perekonomian berkurang, kuatnya permodalan dan likuiditas perbankan serta risiko kredit yang terjaga. Selain itu, intermediasi perbankan juga menunjukkan perbaikan meskipun masih terbatas.

"Pertumbuhan kredit masih belum berlebihan dan masih aman. Maka kita fokus dalam intermediasi perbankan,” kata Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Retno Ponco Windarti, di Ruang Press Conference Bank Indonesia, Kebun Sirih, Jakarta Pusat.

Retno juga memaparkan, kinerja korporasi keuangan dinilai positif. "Kinerja korporasi non-keuangan masih tumbuh positif. Karena Return of Asset (ROA) meningkat. Ini menunjukkan ekspansi perusahaan akan meningkat, maka proses demand kredit juga meningkat. kita akan mencoba menemui demand dan supply ini," jelasnya.

Bank Indonesia juga memberikan keterangan bahwa target untuk memperkuat perekonomian Indonesia dari eksternal masih stabil.

"Semua stabilitas sistem keuangan masih normal dan tetap terjaga, hal ini sejalan dengan target untuk memperkuat stabilitas eksternal Indonesia," tambah Onny Widjanarko Direktur Eksekutif Bank Indonesia.

Kemudian melihat pertumbuhan perekonomian stabil tahun ini, Bank Indonesia memperkirakan daya beli masyarakat akan meningkat. "Melihat pertumbuhan ekonomi yang masih stabil dikisaran 5-5,4% di Indonesia maka diperkirakan tahun ini daya beli dan konsumsi akan meningkat. Investasi akan kembali menguat didukung keyakinan usaha," papar Onny.