Home Politik Beri Kesempatan Tokoh Muda, Perludem: Banyak Figur Menjanjikan

Beri Kesempatan Tokoh Muda, Perludem: Banyak Figur Menjanjikan

Jakarta Gatra.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal menunggu hasil real count KPU pada 22 Mei, bulan ini. Harapannya, pemilu pada 2024 mendatang terus berkembang dan diharapkan ada aktor baru yang muncul.

Executive Director Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengungkapkan banyak tokoh yang menjanjikan. Untuk itu, di 2024 ia berharap bisa melihat wajah baru.

"Misal Pak Jokowi tidak ada lagi, otomatis akan ada aktor baru. Lalu misalnya contoh, Sandi figur yang promising, menjanjikan, ada juga Ganjar Pranowo udah 2 Periode di Jateng. Lalu kemudian ada banyak figur, Ridwan Kamil, ada Anies, ada Khofifah, ada Nurdin Abdullah, mereka itu figur-figur yang menjanjikan untuk masa depan politik Indonesia," katanya seusai acara diskusi bertema Politics and Religion in Indonesia di CSIS, Jakarta, Kamis (2/4).

Ketika disinggung tentang presidential threshold, menurut TIti, ini harusnya diubah oleh pembuat undang-undang, sebab di 2024 akan ada kompetisi baru antar partai.

"Peluang mereka untuk kompetisi yang kompetitif dan beragam di 2024 terbuka, karena tidak ada lagi petahana, sehingga mestinya semua partai politik punya ruang untuk memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden," ungkapnya.

Partai politik (parpol) di 2024 harus memikirkan bagaimana dan siapa yang akan mereka calonkan. Parpol tidak perlu khawatir dengan banyaknya calon, sebab sudah ada undang-undang yang nantinya menyaring capres-cawapres.

"Mereka [partai politik] tidak perlu khawatir terlalu banyak calon, karenakan ada penyaring 50% plus 1 untuk menjadi calon terpilih. Kan [Pasal] 6a Ayat (2) dan Ayat (3) kan berbicara presiden terpilih kalau dia mengumpulkan 50% suara plus 1 total suara sah," kata Titi.

Titi berharap kader yang mempunyai prestasi dan berpotensi agar bisa diberikan ruang oleh parpol untuk menunjukkan kemampuan. "Nah, jadi kader-kader muda, kader yang prospektif di partai harus diwadahi, harus difasilitasi oleh pengaturan yang bisa memberikan ruang di kontestasi 2024," katanya.

400