Jakarta, Gatra.com - Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Rudiantara menandatangi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Proyek Satelit Multifungsi (SMF) Pemerintah di Museum Gajah, Jakarta, Jumat (3/5).

Menurut Menkominfo Rudiantara, proyek pembangunan satelit yang dinamakan Satelit Republik Indonesia (Satria) ini akan menjangkau tidak hanya terbatas pada kabupaten dan kota, tapi juga sampai ke pelosok pedesaan.

"Nanti satelit ini akan saling melengkapi dengan Palapa Ring, kalau Palapa Ring sebatas kabupaten dan kota, maka Satria akan menjangkau sampai pelosok pedesaan," jelas Rudiantara.

Rudiantara menjelaskan perancangan Satria ini akan membutuhkan waktu hingga tahun 2022 dan diharapkan sudah meluncur ke orbit. Namun, pihaknya telah memutuskan untuk melakukan sewa satelit terlebih dahulu tahun ini sampai menunggu waktu perancangan Satria selesai.

"Kami tidak mungkin tunggu Satria sampai 2022, tapi kami akan sewa satelit yang mirip Satria," tambahnya.

Satria diperkirakan akan memakan biaya anggaran sebesar Rp21 Trilyun. Namun Rudiantara beranggapan bahwa jumlah tersebut tidak termasuk jumlah besar jika dinilai dari manfaat yang didapat.

"Mulai pembangunan perkiraan akhir tahun ini. Anggaran pembangunannya sekitar Rp21 Trilyun, ini sudah termasuk perancangan, pembangunan dan pengoperasian selama 15 tahun. Angkanya besar tapi sudah mencakup proses operasional dan pemeliharaan," tukasnya.

Dalam penandatanganan KPBU ini juga turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan perwakilan dari Kementerian Keuangan. Proyek ini disebut KPBU karena tidak melibatkan APBN secara langsung. Selain itu Satria dikhususkan untuk konektivitas layanan internet-cepat di Indonesia.