Home Gaya Hidup Ekspresi Gembira dari Kasongan untuk Sang Kolektor

Ekspresi Gembira dari Kasongan untuk Sang Kolektor

Bantul, Gatra.com - Pameran seni rupa untuk merayakan ulang tahun ke-80 kolektor seni Oei Hong Djien alias OHD digelar di tengah perkampungan produsen gerabah Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ‘Ekspresi Alami OHD Jaya’, tajuk acara ini, digelar 2-9 Mei di Tahunmas Artrooom Kasongan.

Kegiatan ini bagian dari pameran seni di sekitar 15 lokasi di Magelang, Yogyakarta, dan Bantul, selama April dan Mei 2019 untuk memperingati hari jadi penggemar seni kawakan kelahiran 5 April 1939 ini.

“Kami di sejumlah komunitas seni diajak untuk nyengkuyung (mendukung). Makanya saya hadirkan karya saya yang temanya pas tentang ulang tahun dan kelahiran,” kata seniman Yan Santana kepada Gatra.com, di galeri Tahunmas, Jumat (3/5).

Yan memboyong karya akrilik pada kanvasnya tahun 2014 berjudul “Generasiku” yang berukuran 120x150 centimeter. Di lukisan ini, seorang bayi nyaris keluar dari sebuah guci yang melayang dengan latar belakang gunung dan langit serba biru.

Yan satu dari 40 seniman yang menyumbangkan karya di pameran ‘Ekspresi Alami OHD Jaya’ ini. Sebagian besar lukisan dapat ditafsirkan secara bebas, termasuk patung anjing dari kaca berjudul ‘Anjing Dalmatian’ karya Sapto Daryono yang seolah menjaga pameran ini dan menyapa pengunjung di pintu masuk galeri.

Namun sejumlah karya jelas-jelas mengangkat citra sang empunya hajat OHD. Misalnya lukisan Pak Cilik Sugi ‘Ruang Rasa’ yang menampilkan OHD berbusana merah muda di samping Candi Borobudur di Magelang, lokasi rumah OHD.

Di ‘Patron Baru’, karya akrilik di kanvas 160x120 centimeter, Reza D Pahlevi menampilkan sosok petinju dengan wajah dan tubuh serba hitam sedang mengembuskan asap. Asosiasi dari judul dan citraan ini juga langsung tertuju pada sosok OHD, seorang dokter, tapi juga juragan dan grader tembakau, yang sekaligus patron para seniman ini.

Pengusaha mebel dan gerabah pemilik galeri Tahunmas, Timbul Rahardjo, menyatakan pameran seni rupa ini sebagai wujud mangayubagiyo atau ikut menyambut dan merasakan bahagia para seniman atas ulang tahun OHD.

“Pameran ini menampilkankarya-karya para perupa yang berekspresi alamiah tanpa beban dan kadang liar. Secara naluriah tumbuh di luar jalur akademik, namun jiwanya telah terbakar pada penciptaan seni rupa yang bebas sesuai imajinasinya,” kata dia dalam sambutan.

Para seniman ini memasuki ruang terbuka untuk berekspresi dan berkreasi, juga sadar menghargai karya sendiri. “Inilah jalan ekspresi untuk mengungkapkan kegelisahan dan kegembiraan dari lubuk hati paling dalam,” tuturnya.

1025