Home Gaya Hidup Patung 80 Tahun OHD di Antara Ragam Rupa

Patung 80 Tahun OHD di Antara Ragam Rupa

Bantul, Gatra.com – Kolektor seni kenamaan, Oei Hong Djien, lazim disapa OHD, terlihat tersenyum puas di tengah-tengah galeri yang memajang lukisan dan mengelilinginya. Sebagian rambutnya memenuhi dahi dan matanya terbebas dari kacamata yang selama ini menjadi ciri khasnya.

OHD akan terus tersenyum sepanjang 24 jam, selama 2-10 Mei ini, di tengah galeri Pendhapa Art Space, di Sewon, Bantul, yang mempersembahkan pameran seni rupa “Ragam Rupa: Tribute to OHD 80 nan Ampuh”. OHD yang terus tersenyum ini bukanlah sosok aslinya, melainkan patung kepala berbahan marmer berukuran 23 x26x53 centimeter.

Patung berjudul ‘Potret 80’ karya pematung Dunadi, pemilik Pendhapa Art Space. Dunadi khusus membuat patung itu, seperti halnya tujuan pameran ini digelar, yakni untuk merayakan ulang tahun ke-80 OHD, seorang dokter dan juragan tembakau yang lebih dikenal sebagai kolektor dan donatur seni kenamaan ini.

Pameran ‘Ragam Rupa’ menjadi salah satu dari rangkaian besar pameran ultah OHD. Selama dua bulan, April dan Mei, sekitar 15 galeri di Yogyakarta, Bantul, dan Magelang turut mmenggelarnya.

“Ragam Rupa menampilkan keragaman karya seni lintas generasi juga menjadi upaya penggambaran perjalanan perhalanan ragam seni rupa Indonesia dan Yogyakarta khususnya,” tulis sambutan pengelola Pendhapa saat disambangi Gatra.com, Sabtu (4/5).

Di antara 49 karya, patung buatan Dunadi itu–satu dari tiga karya tiga dimensi di pameran ini-- tentu saja paling mencolok. Jika diamati sesuai tema, citraan OHD muncul pada beberapa karya, terutama lukisan baru buatan 2019 yang agaknya spesial dibikin untuk ajang ini.

Oscar Matano mengeksekusi detail wajah OHD, lengkap dengan kacamat dan tawa lebarnya, dengan tinta di atas kertas 60x80 centimeter di karya ‘HBD OHD’. Adapun Wuritual melukis ‘Gak Pernah Tua’ dengan imaji OHD gaul: rambut ala punk, kemeja jins, dan kepalan tangan.

Selebihnya, gaya, pendekatan, dan tafsir karya di ‘Ragam Rupa’ benar-benar beragam dan tak melulu menyangkut seorang OHD. Ada perupa Nasirun menampilkan ‘Lukisan’ karyanya 2013 tentang tiga sosok orang di tengah titik-titik warna-warni seperti gaya khasnya selama ini.

Ada karya abstrak Ahmad Supono ‘Untitled’ 2018 berupa jelujuran alur lancip warna hijau dan kuning. Hingga pendekatan realis seperti suguhan Totok Buchori ‘Lelah’ 2007 dan Prass Hadi di ‘Nyereuh’ 2013 yang sama-sama bertema mbok-mbok bakul pasar.

Aneka rupa karya ini tentu tak masalah bagi si empunya hajat, OHD, yang menikmati berbagai karya seni dan membuka pameran ini pada Kamis (2/5). Dalam catatannya untuk pameran ultah OHD ini, kurator Wahyudin menyebut OHD akan menyimpan koleksi seninya dengan citra, ingatan, dan makna.

“OHD adalah salah seorang pembuat selera baru di dunia seni rupa Indonesia. Pak Dokter begitu bertakhta di lidah dan hati penghayat seni rupa Indonesia, terutama perupa di Yogyakarta,” katanya.

 

1496