Home Ekonomi Satgas Pangan Fokus di Pencegahan, Bukan Penindakan Mafia Pangan

Satgas Pangan Fokus di Pencegahan, Bukan Penindakan Mafia Pangan

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, Kombes Pol Helmy Santika mengungkapkan pihaknya fokus terhadap upaya pencegahan tindakan mafia pangan.

Satgas ini bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Usaha Logistik, dan, pelaku usaha. Personil Satgas ada mulai dari tingkat markas besar (pusat), hingga kepolisian resor (polres).

"Strategi kolaborasi, komunikasi, koordinasi, dan mencari solusi untuk penyelesaian masalah pada akar masalah di hulu, bukan di hilir (penindakan)," ungkap Helmy setelah operasi pasar yang dilaksanakan di Pasar Induk Kramat Jati, Minggu (5/5).

Kata Helmy, kalau masalah permainan harga masih terjadi maka pihaknya melakukan penindakan. "Penegakan hukum langkah terakhir, artinya kalau ada yang melanggar kita ingatkan, masih kita ingatkan lagi, baru (penegakan hukum)," tegas Helmy.

Sayangnya, Helmy enggan berkomentar tentang dugaan kartel terkait kenaikan harga bawang putih akhir-akhir ini. Harga komoditas pertanian ini memang tengah melejit. Namun, ia menduga pemicunya karena adanya masalah distribusi dan cuaca.

"Kalau dari kami ada peristiwa, barang bukti, sesuatu yang dilanggar, dan pelaku," ujarnya.

Hasil koordinasi antara Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan telah memasukkan 56 perusahaan importir ke dalam daftar hitam sejak 2018. Sebab, importir tersebut memainkan harga serta belum memenuhi aturan wajib tanam bawang putih oleh perusahaan importir sebesar 5%.

651