Home Internasional Hotel Sepi Pengunjung, Industri Pariwisata Sri Lanka Terpuruk Pasca Bom

Hotel Sepi Pengunjung, Industri Pariwisata Sri Lanka Terpuruk Pasca Bom


Bentota, Gatra.com - Industri pariwisata Sri Lanka terkena dampak besar akibat peristiwa ledakan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 250 orang dua minggu lalu. Industri Pariwisata Sri Lanka terguncang akibat pembatalan dari para turis dan wisatawan yang ingin menikmati sinar matahari yang terkenal di pantai-pantai Sri Lanka.

Seperti dilansir Reuters, selama ini sektor pariwisata telah menyumbang devisa 5 persen dari produk domestik bruto negara, dan saat ini sedang menderita keterpurukan karena wisatawan dari seluruh dunia banyak membatalkan pemesanan hotel dan penerbangan karena khawatir akan terjadi ledakan bom serupa pada serangan susulan.

“Ini sebuah kerugian besar bagi perekonomian dan industri wisata. Sektor pariwisata sangat penting untuk dikembalikan menjadi normal, agar ekonomi kembali berkembang,” ungkap Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena

Pemesanan hotel pun harus turun hingga 185 persen selama seminggu terakhir pasca serangan. 

Data yang dirilis dari konsultasi perjalanan ForwardKeys, menunjukkan adanya penurunan lebih dari seratus persen pada pemesanan hotel. Ini menunjukkan lebih banyak terjadi pembatalan dari pemesanan.

Samanmali Collone, pengelola Hotel Warahena Beach dengan tujuh kamar di Bentota, di mana kamarnya berharga 10.000 rupee Sri Lanka ($ 56) per malam. 

Pengelola Collone mengaku bahwa ssebelum kejadian bom, hotelnya penuh untuk dipesan beberapa hari ke depan. Namun mendadak sepi pengunjung ketika berita pemboman pada hari Minggu Paskah muncul. Semua tamunya yang merencanakan berwisata, langsung mengajukan pembatalan.

"Tidak ada pemesanan minggu ini, bulan depan, bahkan pada bulan Oktober. Mereka semua membatalkan. Jika kondisi ini tidak kunjung membaik, terpaksa kami harus memberhentikan 16 karyawan hotel," kata Collones.

309

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR