Home Ekonomi Wagub NTT Kembali Tegaskan Tolak Pariwisata Halal

Wagub NTT Kembali Tegaskan Tolak Pariwisata Halal

Kupang, Gatra.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi kembali menegaskan, pihaknya tetap akan menolak yang namanya Pariwisata Halal yang rencananya akan dikembangkan di Labuan Bajo, Manggarai Barat. 

“Sikap kami jelas. Tetap menolak apapun bentuknya yang namanya Wisata halal di NTT. Jangan buat aneh–aneh di NTT, kami usir,” tegas Josef Nae Soi kepada awak media usai membuka Rapat Penguatan Kelembagaan BPBD tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur di Hotel Neo Aston Kupang, Senin, 6 Mei 2019.

Dia menyebutkan kalau ada halal berat ada haram. Sehinga tidak perlu membangun dikotomi yang tidak-tidak di wilayahnya. "Apa selama ini semua yang dilakukan di NTT haram? Sehinhga harus dibuat halal? Karena di NTT telah menerapkan Lakum Dinukum Waliyadin dan saling menghormati itu sudah pasti. Kita di Indonesia ada toleransi”, tegasnya. 

Wagub Josef Nae Soi juga menekankan untuk tidak merusak tatanan toleransi. Karena jika dilihat pada toleransi dogmatis mengatakan bahwa keyakinan saya tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun tapi saat berada tatanan lain maka lahirlah toleransi civilius. 

“Jadi jangan merusaklah. Karena itu sekali lagi kami menolak dengan keras label pariwisata halal masuk ke NTT. Karena di NTT semuanya halal," pinta Josef Nae Soi yang didampingi Kepala Biro Humas, Marius Ardu Djelamu. 

Dan dengan ketegasan sebagai pemimpin di daerah yang telah tercipta suasana kehidupan masyarakat yang serasi, seimbang dan selaras, Wagub Josef Nae Soi juga mempertanyakan kenapa harus ada label halal dan haram. 

“Kita di NTT ini toleransi antara sesama umat beragama cukup baik. Antar sesama saudara-saudara kita yang muslim dan kristen tidak ada masalah. Jadi jangan buat aneh anehlah. Karena dengan adanya label halal dapat menyebabkan orang stres, stroke, dan stop,” jelas Josef Nae Soi.

Dia kembali mempersoalkan niat pihak Kementerian Pariwisata Jakarta mensosialisasikan pariwisata halal di Labuan Bajo ini  tidak diketahui Pemprov NTT. “Kami ini orang pusat, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dilantik oleh Presiden sebagai wakil pemerintah pusat. Orang pusat datang di NTT harus melalui Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, kalau tidak kami usir”, tandasnya. 


Baca juga: 


Sebelumnya, Sosialisasi Pengembangan Pariwisata Halal Labuan Bajo di Sylvi Resort, Labuan Bajo, Provinsi NTT, pada Selasa, 30 April lalu, oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman mengatakan Indonesia telah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal atau halal tourism terbaik dunia 2019 oleh standar Global Muslim Travel Index (GMTI).

Kemenangan Indonesia di GMTI 2019 dan besarnya pengaruh potensi wisata halal kemudian mulai melirik beberapa wilayah di Indonesia, wilayah tersebut antara lain Sumatra Utara, Malang, Gorontalo termasuk Labuan Bajo. 

2045