Home Politik Dua Anak Korban Kekerasan Saat May Day Dibully di Sekolah

Dua Anak Korban Kekerasan Saat May Day Dibully di Sekolah

Jakarta, Gatra.com - Dua anak yang menjadi korban kekerasan saat berlangsungnya demo Hari Buruh atau May Day di Bandung juga menjadi korban bully saat mereka kembali ke sekolah. Hal ini karena foto mereka beredar di masyarakat dan lingkungan sekolah lewat medsos.

Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur mengatakan dua anak yang menjadi korban kekerasan melaporkan kejadian yang dialaminya melalui posko pengaduan. Isnur menyampaikan kedua anak tersebut menceritakan kronologis kejadian yang mereka alami.

"Saat itu, salah satu korban (AA) dikejar-kejar oleh polisi dan tertangkap. Kemudian korban menerima kekerasan saat tertangkap dan dibawa ke kantor polisi. Saat tiba di kantor polisi, korban kembali menerima perlakuan tidak menyenangkan dari polisi. Untuk satu korban lainnya (BB), dia menerima perlakuan yang sama dengan AA dengan luka di hidungnya namun berhasil melarikan diri," jelas Isnur saat ditemui di Gedung KPAI, Selasa (7/5).

Baca juga: Dua Anak Jadi Korban Kekerasan Aparat Saat Mayday

Isnur menuturkan selain mengalami kekerasan, kedua korban tersebut juga mengalami trauma dan bahkan bully dari media sosial maupun lingkungan sekitarnya. Ia mengatakan hal ini disebabkan telah beredarnya foto-foto dan video di kalangan masyarakat.

"Korban ini dibully dari media sosial dan teman-teman sekolah korban. Selain mengalami trauma, bahkan mereka harus juga menerima bully sehingga mental mereka semakin menurun," ujarnya.

Isnur mengatakan, kedua korban ini adalah korban kedua kalinya dimana setelah mengalami kekerasan bahkan sekarang harus menerima tindakan bullying. Ia mengatakan seharusnya pihak sekolah melakukan perlindungan terhadap kedua korban ini agar tidak terus menjadi objek bully.

"Kedua korban ini kan istilahnya korban kedua, sudah mengalami kekerasan dan sekarang harus dibully. Pihak sekolah pun seharusnya mengambil peran untuk melindungi mereka dan tidak membiarkan hal ini terus terjadi," ujar Isnur.

Isnur berharap kepada KPAI agar melakukan tindakan pemulihan kepada korban untuk menghilangkan traumanya. Ia mengatakan apabila korban dibiarkan saja tanpa adanya pemulihan, maka ini dapat berdampak pada kehidupan mereka selanjutnya.

807