Balikpapan, Gatra.com - Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda tinggal 14 persen. Ditargetkan rampung dan dapat diresmikan akhir tahun 2019 ini.
"Insya Allah akhir tahun. Insya Allah tahun ini lah bisa selesai. Masih tinggal 14 persen," katanya saat melakukan pengecekan lokasi kandidat ibu kota negara di Bukit Suharto, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (7/5).
Jokowi mengakui, adanya keterlambatan penyelesaian pembangunan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan tersebut. Alasannya karena persoalan pembebasan lahan.
"Kemarin kalau enggak ada urusan pembebasan lahan yang mesti diselesaikan, ini sudah selesai," lanjutnya.
Jokowi optimistis, jika jalan tol sepanjang kurang lebih 99 kilometer itu rampung akhir tahun ini, sehingga fasilitas infrastruktur itu bisa digunakan saat mudik tahun 2020.
"Sebagian sudah bisa dipakai. Bisa dipakai mudik lebaran tahun depan," katanya tersenyum.
Baca Juga: Berkunjung ke Kaltim, Jokowi Cek Lokasi Kandidat Ibu Kota Negara
Terkait persoalan lahan yang menjadi alasan keterlambatan pembangunan jalan tol tersebut, Pemkot Balikpapan juga tengah berupaya guna mempercepat rampungnya jalan tersebut.
Apalagi, hadirnya jalan tol nantinya diyakini membawa dampak positif bagi Balikpapan, khususnya dalam bisnis dan perekonomian logistik arus barang.
"Kita terus bekerja sama dengan pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional), dengan kejaksaan," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Diketahui, persoalan pembebasan lahan menjadi salah satu faktor jalan tol tersebut belum rampung. Salah satu pembebasan lahan terjadi di seksi V pembangunan jalan tol, yang berada di daerah Balikpapan Timur.
