Home Internasional Eropa Darurat Campak, WHO Catat 34.000 Kasus

Eropa Darurat Campak, WHO Catat 34.000 Kasus

London, Gatra.com - Campak sedang menjadi wabah serius di Eropa.  World Health Organization (WHO) mencatat sudah lebih dari 34.000 orang di seluruh Eropa terkena campak dalam dua bulan pertama tahun 2019. Ukraina menjadi negara dengan jumlah korban campak terbanyak. WHO mendesak pihak yang berwenang untuk lebih waspada dan segera memberi vaksinasi bagi orang-orang yang rentan campak.

Jumlah korban tewas dari 34.300 kasus ini mencapai 13 orang, yakni di negara Ukraina, Rumania, dan Albania.

WHO memperingatkan masyarakat Eropa tentang penyebaran campak yang mungkin terus menyebar. Lewat statement yang dikutip dari Reuters (7/5), WHO menyatakan jika respon terhadap wabah campak tidak tepat waktu dan komprehensif, virus akan mengganas.  Penularan bakal terjadi ke banyak orang yang rentan dan berpotensi menyebar ke negara-negara lain.

 "Setiap kesempatan harus digunakan untuk melakukan vaksinasi anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang rentan," tegas statement WHO.

Campak tergolong penyakit menular dan dapat membunuh korbannya jika tidak segera ditangani, campak juga dapat menyebabkan kebutaan, tuli hingga kerusakan otak. Campak dapat dicegah dengan dua dosis vaksin yang efektif. 

Meski WHO telah memperingatkan bahaya campak, masih banyak kasus campak di berbagai negara akibat minimnya kepedulian masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi campak. Wabah campak sedang terjadi di beberapa belahan dunia seperti Amerika Serikat, Filipina dan Thailand. Di Eropa, sebagian besar kasus campak ditemukan di Ukraina dengan 25.000 kasus dalam 2 bulan pertama tahun ini.

WHO menegaskan bahwa tidak ada pengobatan antivirus khusus untuk campak, dan vaksinasi adalah jalan terbaik untuk mencegah campak. Karena sebagian besar kasus campak terjadi pada orang yang tidak divaksinasi atau kurang divaksinasi.

WHO meminta otoritas kesehatan nasional di seluruh wilayah untuk lebih fokus dan memastikan masyarakat melakukan vaksinasi campak.

United Nation Children's Fund (Unicef) melaporkan ada lebih dari 20 juta anak per tahun sejak 2011 yang melewatkan vaksinasi. Hal tersebut dapat menjadi sebab terbesar bagi terjadinya epidemik wabah ini.


 

857