Jakarta, Gatra.com - Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Arief Setiawan mengungkapkan, SKK Migas tengah berupaya untuk memonetisasi gas.

Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi. Tujuannya, untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku gas LNG (liquefied natural gas).

Menurutnya, selama ini bahan LNG Pemrintah mengimpor dari perusahaan Aramco asal Saudi Arabia.

"Salah satunya ada teknologi, line gas bisa kita buat untuk LNG. Inilah yang selama ini memberatkan APBN," katanya kepada Gatra.com, Rabu (08/05).

Selanjutnya, ia mengungkapkan, saat ini sudah ada investor dari luar negeri yang berminat berinvestasi di Indonesia.  "Kita baru kedatangan tim dari luar. Tim dari Swiss, mau berinvetasi mengubah line gas menjadi gas tabung yang kita guna sehari-hari," jelasnya.

Meski begitu, ia mengaku, belum bisa mengkalkulasikan berapa potensi dana yang bisa di save, yang selama ini digunakan untuk mengimpor LNG. Hal ini menurutnya menjadi penting, karena serapan gas ke Singapura terus menurun.

"Karena Singapura menyerap gas darimana saja. Kalo serapan Singapura turun. Kita maksimalkan ke produksi seperti LNG," jelasnya