Home Ekonomi Sejumlah Pakar Pertanyakan Urgensi Pemindahan Ibu Kota

Sejumlah Pakar Pertanyakan Urgensi Pemindahan Ibu Kota

Jakarta,Gatra.com - Presiden RI Joko Widodo kembali membahas rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta. Rncana ini menurut sejumlah pakar dianggap bukan hal penting yang harus dilakukan pemerintah saat ini. 
 
Peneliti dan pendiri Sekolah Ekonomi Demokrasi (SED) Hendro Sangkoyo, yang akrab disapa Yoyok  menilai logika pemerintah yang ingin mengganti Jakarta sebagai ibu kota adalah hal konyol. 
 
"Lebih baik kita menjawab permasalahan yang belum selesai daripada memikirkan untuk pindah ibu kota. Secara umum kita sedang menghadapi krisis kemanusiaan, sosial, ekologis, lebih baik fokus untuk memperbaiki itu ketimbang pindah ibu kota," ujarnya usai diskusi Maju Mundur Ibu Kota yang diadakan Rujak Center for Urban Studies di Jakarta (8/5).
 
Wacana pemindahan ibu kota kerap terdengar bahkan sejak era pemerintahan Soekarno, saat ini wacana tersebut dinilai serius karena Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah mengumumkan rencana ini.
 
Direktur Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja mengatakan jika merasa kesulitan mengurus Jakarta, seharusnya pemerintah tidak tergesa mengambil sikap untuk memindah ibu kota.
 
"Problem dari Jakarta itu selama saya meneliti, pemerintah belum serius menangani masalah-masalah di Jakarta. Misal dalam menangani transportasi, proyek A baru 50% sudah ganti proyek B, atau saat menangani Daerah Aliran Sungai (DAS) hilir yang masih setengah hati. Jadi memang upaya pemerintah tidak pernah total dalam membenahi Jakarta," ungkapnya.
 
Pemerintah juga harus membuat konsep ibu kota yang jelas jika pemindahan ibu kota dianggap jalan terbaik. Manager Kampanye Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Dwi Sawung menilai jika pemerintah ingin mendirikan ibu kota baru lewat konsep yang sama dengan Jakarta, itu sama saja dengan memindahkan masalah baru ke kota tersebut. 
 
"Kita berkaca pada Jakarta yang hingga kini persoalan lingkungannya belum selesai. Ada persoalan air bersih, udara, transportasi, sampah, dan lainnya. Jika konsep pembangunan ibu kotanya sama ya tentu seperti hanya memindahkan masalah baru di ibu kota baru itu saja," ujarnya. 
 
1516