Home Internasional Iran Tidak Akan Tunduk Pada AS

Iran Tidak Akan Tunduk Pada AS

Washington D.C, Gatra.com - Perselisihan panjang Amerika Serikat (AS) dengan Iran sedang mendekati titik yang berbahaya, satu tahun setelah Presiden AS Donald Trump meninggalkan perjanjian nuklir multilateralnya. Kondisi ini diperburuk dengan keputusan Penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Sebuah armada kapal perang AS dan armada pembom strategis B-52 menuju Teluk Persia pada Rabu (8/5), hari yang sama ketika Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji untuk meningkatkan pengayaan bahan nuklir kecuali Teheran mendapat bantuan atas sentimen AS kepadanya.

Dilansir dari Time, Keputusan untuk mempercepat kapal dan pesawat tempur AS ke wilayah Timur Tengah ini dibuat oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton. Para pejabat di Departemen Negara dan Pertahanan dan di badan-badan intelijen A.S. semakin khawatir bahwa Bolton berusaha untuk membuat Iran dan Trump ke sudut di mana mereka tidak memiliki alternatif lain selain perang.

"Bolton telah menunjukkan sangat jelas selama bertahun-tahun bahwa dia berpikir satu-satunya cara untuk menghilangkan ancaman dari Iran bagi kita dan teman-teman kita di kawasan itu adalah dengan menyingkirkan rezim di Iran, dengan cara apa pun," kata seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya, yang selama ini berurusan dengan Iran.

Presiden Iran, Rouhani mengatakan bahwa negaranya akan mulai menimbun uranium ekstra yang dibutuhkan untuk reaktor nuklir komersial. Iran akan meningkatkan pengayaan ke tingkat tingkat senjata pada akhir 60 hari kedepan kecuali jika tekanan yang dipimpin A.S. terhadap sektor minyak dan perbankan Iran dikurangi.

"Perjanjian nuklir Iran akan menjadi situasi menang-menang atau kalah-kalah. Kami tidak akan membiarkan AS mengubahnya menjadi situasi menang-kalah," ucap Rouhani.

 

 

 

1472