Home Ekonomi Eropa Hadang Sawit Indonesia, Kemendag: Kita Cari Pasar Lain

Eropa Hadang Sawit Indonesia, Kemendag: Kita Cari Pasar Lain

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mencari pasar lain di luar Uni Eropa untuk menjual minyak sawit mentah (Crude Palm Oils/CPO). Ini dilakukan setelah regulasi yang melarang masuknya produk sawit Indonesia sebagai bahan baku bioenergi.

“Kalau kita diganggu terus, kita tidak boleh bertahan terus di situ. Kita mencari pasar lain,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Indonesia Kementerian Perdagangan (Kemendag), Arlinda di Jakarta, Kamis (9/5).

Kini, pemerintah mengincar pasar non-tradisional untuk memasukkan produk ekspor sawit. Arlinda menjabarkan sudah banyak pasar alternatif yang dimasuki Indonesia. Ada Tiongkok, Pakistan, India, Bangladesh serta pasar di negara ketiga. Kemendag juga tengah menjajaki kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah.

“Apalagi ada Dubai World Expo 2020, kita memberi gambaran kepada mereka. Mungkin sawit menjadi salah satu produk yang dimasukkan,” ungkapnya.

Bidikan lain adalah Amerika Selatan. Arlinda mengatakn pihaknya tengah mencoba masuk Republik Chili. Target lain adalah pasar Afrika.

“Kita punya pabrik (pengolahan minyak kelapa sawit) lho di Nigeria,” sambungnya.

Ia mengungkapkan bahwa Kemendag bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD PKS) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk membuka pasar di luar Eropa.

“Kalau enggak, kita enggak bisa bergerak di situ,” ujarnya.

Direktur Perundingan Multilateral Kemendag, Deny Wachyudi mengungkapkan Delegated Regulation Supplementing Directive of The EU Renewable Energy Directive II (RED II) yang diajukan pada 13 Maret 2019, dijadwalkan akan berlaku 13 Mei 2019. Peraturan tersebut melarang masuknya ekspor sawit Indonesia ke Uni Eropa.

“Sawit Indonesia yang dihasilkan dalam wilayah yang mereka anggap sebagai high risk (berisiko tinggi), tidak memenuhi standar lingkungan mereka, maka itu akan distop jika dipakai sebagai biodiesel. Bahkan biodiesel yang sudah jadi dihambat ketika masuk Eropa,” ungkapnya.

2067