Dubai, Gatra.com - Seorang wakil kepala Pengawal Revolusi Iran mengatakan bahwa Teheran tidak akan mengadakan pembicaraan dengan musuh bebuyutannya, Amerika Serikat (AS).

"Washington tidak akan berani melancarkan aksi militer terhadap kita," demikian dilansir kantor berita Tasnim melaporkan pada Jumat (10/5).

Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mendesak para pemimpin Iran untuk duduk dan berbicara dengannya tentang menghentikan program nuklir Teheran.

Trump mengatakan tidak dapat mengesampingkan konfrontasi militer mengingat meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

"Tidak ada pembicaraan yang akan dilakukan dengan Amerika dan Amerika tidak akan berani mengambil tindakan militer terhadap kita," kata Yadollah Javani, Wakil Kepala Garda untuk urusan politik, dilansir Channel News Asia dalam kantor berita Tasnim. "Bangsa kita melihat Amerika tidak bisa diandalkan."

Sebelumnya, Kapal induk AS USS Abraham Lincoln melewati Terusan Suez pada Kamis (9/), kata otoritas Mesir, ketika kelompok AS menuju Teluk di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran.

Penasihat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump, John Bolton pada hari Minggu mengumumkan pengerahan kelompok pesawat terbang dan satuan tugas pembom dalam pesan yang jelas kepada Iran bahwa mereka akan menanggapi setiap serangan terhadap AS atau sekutunya.

Untuk mencapai Teluk, kapal induk harus melewati Terusan Suez yang strategis dan vital yang menghubungkan Laut Mediterania ke Laut Merah.