Medan, Gatra.com - Ketua Bawaslu Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Syafrida R Rasahan memilih untuk mendatangi masa dari pendukung pasangan calon (Paslon) 02, Prabowo-Sandi yang tertahan di Jalan H Adamalik, Medan atau berjarak 150 meter dari Kantor Bawaslu Sumut.

Keputusan itu diambil untuk mengantisipasi adanya keributan antara kedua pendukung paslon presiden. Sebab, di saat yang bersamaan pendukung paslon 01 sedang melakukan aksi di depan Kantor Bawaslu Sumut.

Namun, kondisi itu membuat pendukung paslon 02 kecewa. Sebagai warga negara, mereka meminta agar diperlakukan sama yakni bisa diterima di Kantor Bawaslu untuk menyampaikan aspirasi.

"Kami maunya diterima secara formal di Kantor Bawaslu bukan ditengah jalan seperti ini," ujar perwakilan masa 02, Roni Restika Siregar, Jumat (10/5).

Menurutnya, kedatangan mereka untuk menyampaikan persoalan dugaan kecurangan yang dilakukan selama pelaksanaan Pemilu.

Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukannya dengan rekan-rekannya yang lain dalam rangka mencari keadilan. "Kami yakin 22 Mei nanti pemimpin yang adil dan makmur akan hadir," terangnya.

Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R Rasahan mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sesuai dengan UU dan aturan yang berlaku.

Jika ditemukan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan peserta pemilu atau penyelenggara pemilu, ia meminta agar dilaporkan secara resmi dengan melampirkan bukti. "Semua laporan yang masuk tentang dugaan kecurangan akan kami proses," ungkapnya.