Home Teknologi Facebook Gugat Rankwave atas Dugaan Penggunaan Data Ilegal

Facebook Gugat Rankwave atas Dugaan Penggunaan Data Ilegal

New York, Gatra.com - Baru-baru ini, dikabarkan Facebook menggugat perusahaan Korea Selatan, Rankwave yang dituduh menggunakan data secara ilegal untuk berjualan. Jejaring sosial tersebut meminta hakim agar mengaudit aktivitas perusahaan tersebut yang mereka yakini telah menjual data pengguna.

Pihak Facebook belum menghitung berapa banyak data pengguna yang mungkin terpengaruh atas kejadian ini. "Facebook sedang menyelidiki praktik data Rankwave sehubungan dengan layanan iklan dan pemasarannya," kata Direktur Penegakan Platform Facebook, Jessica Romero seperti dilansir dari BBC, Sabtu (11/5).

Berdasarkan dokumen pengadilan yang diajukan di California pada Jumat (10/5), Facebook menuduh Rankwave menggunakan setidaknya 30 aplikasi berbeda untuk melacak dan menganalisis komentar dan like di halaman Facebook.

Baca Juga: IPO, Harga Saham Perdana Uber Anjlok Saat Penutupan

Rankwave sendiri memiliki aplikasi konsumen yang setelah mendapatkan persetujuan pengguna dapat melacak popularitas posting pengguna tersebut. Facebook menyatakan memiliki informasi bahwa sejak 2014, Rankwave telah menggunakan data yang dikumpulkan oleh aplikasinya untuk tujuan bisnisnya sendiri.

Dalam gugatannya, Facebook menuduh Rankwave mengabaikan permintaan untuk diaudit dan memberikan bukti yang berkaitan dengan data yang diperolehnya. Facebook ingin hakim memaksa Rankwave untuk mengambil langkah-langkah itu, serta membayar ganti ruginya. Rankwave dianggap telah merusak reputasinya Facebook dan kepercayaan dari publik.

Kasus ini akan dibawa ke Cambridge Analytica, perusahaan analisis data yang berbasis di Inggris terkait penyalahgunaan data pribadi dari Facebook. Pada Jumat, CEO Facebook, Mark Zuckerberg bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Paris untuk membahas potensi regulasi jejaring sosial.

"Kami membutuhkan aturan baru untuk internet yang akan menguraikan tanggung jawab perusahaan dan pemerintah," kata Zuckerberg kepada saluran TV Prancis, France 2 setelah pertemuan itu. Namun, Mark mengabaikan peringatan sesama pendiri Facebook, Chris Hughes bahwa perusahaan Rankwave itu terlalu kuat dan harus dibubarkan.

 

 

 

 

508