Home Teknologi Proyek Palapa Ring Timur Mengalami Banyak Gangguan

Proyek Palapa Ring Timur Mengalami Banyak Gangguan

Jakarta, Gatra.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo telah memaparkan bahwa Palapa Ring bagian Timur merupakan proyek yang paling lambat progresnya. Hal ini dikarenakan adanya banyak gangguan yang ditemukan selama proses pengerjaan proyek tersebut.

Menurut pemaparan Direktur Utama Bakti, Anang Achmad Latief, beberapa gangguan dan masalah yang ditemukan dalam proyek Palapa Ring Timur antara lain, penolakan pembangunan dari warga, kondisi geografis Papua yang kurang mendukung, dan bencana alam.

Penolakan pembangunan dari warga dilaporkan dengan adanya kelompok kriminal bersenjata yang menyerang para pekerja. Dalam Rapat Kerja yang dilakukan bersama Komisi I DPR, Anang memperlihatkan sebuah video dokumentasi yang menggambarkan suasana baku tembak antara tim pengamanan dan kelompok bersenjata yang terjadi di Timika, Papua .

“Itu lagi tembak-tembakan sama kelompok kriminal. Ini pekerja kami yang senantiasa dikawal dijaga. Terjadi kerusuhan. Video ini direkam oleh pekerja kami yang memang selalu bekerja di sini,” kata Anang di Jakarta, Senin (13/5).

Anang mengatakan peristiwa seperti itu telah terjadi beberapa kali. Namun hanya satu kasus yang tertangkap kamera. Rencananya, meskipun nantinya proyek tersebut sudah selesai, pengamanan di sejumlah lokasi di bagian Timur akan tetap dilakukan. “Kita melibatkan TNI, melibatkan polisi,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Kominfo, Rudiantara mengungkapkan bahwa gangguan yang berkaitan dengan kondisi geografis berkaitan dengan sulitnya menyediakan peralatan operasional. Misalnya seperti genset dan bahan – bahan bangunan.

“Bahkan di sana air pun dibawa pake galon, pake helicopter. Kenapa? Kan kalo dia membangun tower, harus ada adukan pasir semen gitu kan. Nah airnya dari mana? Ya dibawa pake helicopter pake galon. Ya memang tantangannya tidak berat, tapi seperti yang saya katakan tadi, ,kita takan pernah menyerah untuk membangun indonesia,” ujar Rudiantara.

 

751