Home Politik Mengisi Waktu Luang, Wabub Sumenep Menulis Buku

Mengisi Waktu Luang, Wabub Sumenep Menulis Buku

Sumenep, Gatra.com - Achmad Fauzi, 40 tahun, hampir tak ada waktu luang. Sebagai Wakil Bupati Sumenep, waktunya banyak tersita untuk menjalankan tugas pemerintahan. Belum lagi menyapa masyarakat yang tak kalah padat.

Namun begitu, ia tetap meluangkan waktu untuk tetap menulis, profesi yang pernah ia jalani sebelum menjadi pejabat publik. Ia memang pernah berprofesi jurnalis. Hasilnya, di tengah kesibukannya ia meluncurkan buku yang beri judul ‘Saatnya Move on’.

Buku setebal 146 halaman itu diterbitkan oleh Diva Press Yogyakarta. Buku ini berisi catatan-catatan yang ia beria nama catatan seorang birokrat muda. Terdapat 35 judul, buku ini berisi catatan-catatan yang ia beri nama catatan seorang birokrat muda.

“Buku ini isinya motivasi dan saya persembahkan untuk pemuda. Judulnya saja pakai bahasa gaul ‘move on’. Kalau bahasa bakunya kurang lebih ‘Saatnya Bangkit’,” kata Fauzi.

Secara resmi, peluncuran buku tersebut dilakukan di Taman Pottre Koning Sumenep. Bahasa yang digunakan lugas, sederhana dan bahasa kekinian kaum muda.

Dengan buku itu, ia berharap agar generasi muda menjadi generasi yang siap meneruskan perjuangan dan cita-cita bangsa. “Pemuda harus punya integritas tinggi. Hari ini apa yang bisa kita perbuat. Ini waktu yang sangat berharga. Karena kemarin adalah waktu yang tidak bisa terulang, dan apa yang kita petik esok, tergantung apa yang kita lakukan hari ini,” tandasnya.

Peluncuran buku tersebut diakhiri dengan buka bersama. Selain itu, seluruh peserta yang hadir yang terdiri dari para aktivis organisasi kepemudaan, mahasiswa, dan organisasi profesi wartawan juga mendapatkan buku secara gratis.

“Setidaknya ini menjadi catatan, kalau selama menjabat sebagai wakil bupati, saya bisa memberi hadiah buku. Semoga bermanfaat ketika dibaca,” tandasnya.

Ia mengakui, menulis buku bukan pekerjaan mudah, mengingat waktunya disibukkan dengan urusan pemerintahan. Namun di sela kesibukannya ia tetap mencoba untuk menulis. Ia butuh waktu dua tahun untuk menyelesikan buku itu. Diselesaikan dengan dicicil. Setidaknya ada dua yang memotivasi ia menulis. Pertama, ingin berbagi. Kedua, mengisi waktu luang di sela kesibukan. "Mengisi waktu kesibukan," pungkasnya.

 

Reporter: Abdul Hady JM

Editor: Bernadetta Febriana