Home Milenial Kampoeng Ramadan: Bangkitnya Lombok Sebagai Wisata Halal Dunia

Kampoeng Ramadan: Bangkitnya Lombok Sebagai Wisata Halal Dunia

Lombok Barat, Gatra.com – Para penjaja kuliner khas Lombok berjejer rapi dalam satu deretan lapak yang telah disiapkan pemerintah daerah (Pemda) Lombok Barat. Di situ tersaji aneka takjil termasuk kuliner khas berbagai bentuk dan rupa berbuka puasa, produk tradisional ala kampoeng di Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

Itulah Kampoeng Ramadan di Desa Kuripan, yang sudah berlangsung 5 hari yang lalu dan hingga kini semakin semarak utamanya menjelang berbuka puasa, dan setelah warga menunaikan salat tarawih. Di arena Kampoeng Ramadan selain berbagai makanan khas tersaji, juga ditampilkan berbagai atraksi seni dan budaya islami, yang dimaksudkan untuk mempertahankan tradisi masyarakat ‘Lombok tempoe doeloe’. Ada tari rudat, zikir zaman, pembacaan barzanji, hardah dan lain sebagainya, yang mampu menghibur warga usai salat tarawih.

Kampoeng Ramadan ini merupakan yang pertama kali dilakukan di NTB. Kampoeng Ramadan ini merupakan salah satu kegiatan Baznas Microfinance (BMFi). 
“Tujuannya untuk mendorong penguatan usaha kecil mikro (UKM), dan memberi stimulus kebangkitan Lombok sebagai wisata halal dunia,” kata Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Irfan Syauqi Beik kepada Gatra.com di Lombok Barat, Rabu malam (15/5).

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengakui Baznas menjadi yang pertama berinisiatif untuk memfasilitasi Lombok Barat, membuka pasar menggantikan pasar yang rusak akibat gempa di wilayah utara Lombok Barat.

“Alhamdulillah tindak lanjut dari Baznas Pusat kini sudah punya kantor tetap untuk Baznas Microfinance di Gunungsari. Mudah-mudahan kita buat nanti cabang-cabangnya termasuk di wilayah Gerung, Kediri, Kuripan, dan lainnya. Selain untuk membantu masyarakat yang kurang modal juga mengatasi ‘bank subuh’ (rentenir),” kata Bupati.

Menurut Fauzan, Kampoeng Ramadan menyediakan kebutuhan masyarakat dan memberikan nilai ekonomis meningkatkan pendapatan sekaligus sebagai ajang silaturrahmi antar warga. Di tempat ini tersedia sejumlah lapak yang menjual takjil, sembako dan pakaian di sepanjang pinggir jalan Desa Kuripan.

Dikatakan, sebagai bentuk apresiasi untuk Baznas pusat, Pemda Lombok Barat sudah mulai mendiskusikan kemungkinan rencana pendirian Rumah Sakit Gratis di Lombok Barat.

“Saya mohon dukungannya dan berharap cita-cita ini di tahun 2020 bisa kita mulai. Rumah Sakit Gratis baru ada tujuh se-Indonesia, kalau terwujud besok Lombok Barat menjadi yang ke delapan,” kata Fauzan.

Ditambahkan Fauzan, kegiatan yang diinisiasi Baznas ini sebagai hal yang positif dan luar biasa. Karena itu ia meminta agar di tahun berikutnya pemerintah desa bersama dinas terkait dapat melanjutkannya.

“Baznas ini sebagai pencetusnya dan membantu kita di awal dan selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab kita melanjutkan kegiatan positif semacam ini,” tegas bupati.

Direktur Baznas Microfinance Noor Aziz menjelaskan, di Kampoeng Ramadan ini ada 100 stand yang disiapkan Baznas bersama Pemerintah Desa Kuripan selaku panitia penyelenggara. Selain diisi masyarakat sekitar, stand juga diisi UKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Lobar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan mitra usaha desa Gunungsari Lombok Barat. 
Panitia juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis dari salah satu Rumah Sakit swasta.

“Kita menyediakan stand-stand untuk mengakomodir masyarakat berjualan produknya. Kita buka peluang ke masyarakat sehingga produk mereka dapat dinikmati bukan hanya di desa ini tapi juga luar desa,” kata Aziz.

Ditambahkan Aziz tak hanya sekadar berjualan di sepanjang Jalan Desa Kuripan, Kampung Ramadan juga menggelar sejumlah agenda bertema islami seperti Lomba Da’i Cilik, Hafiz Cilik dan Lomba Tadarus. Ada juga Nonton Bareng Film Iman Di Pangkuan Sang Faqir. Film tentang kemanusiaan ini merupakan film yang dirilis oleh Baznas dan telah ditayangkan di bioskop besar di Jakarta.

Rencananya, kegiatan yang dimulai Ba’da Ashar ini akan digelar selama seminggu. Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang hingga menjelang Lebaran.

“Rencana Baznas tujuh hari. Tapi kita lihat nanti, kalau masyarakat mau lanjut kita teruskan sampai akhir Ramadan,” kata Okto ketua panitia Pelaksana.

Okto menjelaskan, Desa Kuripan menjadi tempat diselenggarakannya Kampung Ramadan setelah sebelumnya mengajukan diri kepada Baznas.

Kepala Desa Kuripan Hasbi mengaku langkah tersebut diambil untuk memeriahkan dan memberi semangat Ramadan bagi masyarakat Kuripan dan Lombol Barat.

“Harapan saya kedepan supaya program pemerintah desa lebih ditonjolkan seperti program ini, dimana ada nuansa islami yang kita bangun. Saya mengucapkan terima kasih kepada bupati dan Kepala Dinas Koperasi atas kepercayaannya kepada kami,” ungkap Hasbi.

454

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR