"Enam warga sipil tewas, termasuk empat anak-anak, dan 52 orang cedera, termasuk dua wanita Rusia yang bekerja di bidang kesehatan." kata Kementerian Kesehatan Kkelompok Houthi, seperti dilansir dari Al-Jazeera, Jumat (17/5).

Saudi-UEA mekancarkan serangan udara mereka dengan pesawat jet tempur, ke sebuah lingkungan perumahan, di Sanaa. Koalisi mengklaim, bahwa daerah yang mereka serang merupakan salah satu markas pasukan Houthi di Sanaa.

Klaim itu dibantah oleh Afrah Nasser, seorang jurnalis Yaman yang memiliki rumah di daerah itu. Daerah yang dibombardir pasukan koalisi itu merupakan salah satu kawasan yang paling ramai di Kota Sanaa.

"Aku tahu daerah itu. Tidak ada daerah militer di sana. Tidak ada alasan bagi koalisi pimpinan Saudi untuk melakukan serangan di sana,” katanya. Nasser juga menambahkan, serangan itu sengaja dilakukan pasukan koalisi untuk menyerang daerah sipil tersebut.

Dalam satu hari, pasukan koalisi telah melakukan 11 serangan udara, yang dimulai sejak pukul 08.00 waktu setempat. Karenanya, jumlah korban pun diperkirakan masih akan terus bertambah.

Gempuran koalisi terjadi setelah Houthi melakukan serangannya di salah satu jaringan  pipa minyak di Arab Saudi. Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Kalid bin Salman, menuduh bahwa Iran,  adalah dalang di balik serangan jaringan pipa minyak itu.

"Itu adalah sebuah aksi terorisme,” ujar Kalid.