Home Ekonomi BI: Keperluan Penukaran Uang Meningkat 13,5%

BI: Keperluan Penukaran Uang Meningkat 13,5%

Jakarta, Gatra.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Rosmaya Hadi mengatakan, keperluan penukaran uang meningkat 13,5%. Tahun 2019 ini, BI menyediakan Rp217,1 triliun untuk pelayanan penukaran uang baru.

“Keperluan penukaran uang menjelang Idul Fitri tahun demi tahun akan mengalami peningkatan. Selalu tiap tahun naik 13,3%, tahun ini 13,5%. Masyarakat kita ini masih bergerak untuk aktif merayakan Idul Fitri,” kata Rosmaya dalam konferensi pers Pelayanan Penukaran Uang BI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (17/5).

Menurut Rosmaya, antusiasme masyarakat dalam menukarkan uang baru menjelang Idul Fitri selalu meningkat. Oleh karena itu, BI merasa perlu untuk meningkatkan jumlah uang yang disediakan untuk penukaran uang baru.

“Hari ke-12 saja sudah keluar Rp37 triliun. Biasanya minggu keempat yang langsung ramai sekali untuk tukaran,” tutur Rosmaya.

Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang memengaruhi peningkatan tersebut. Antara lain, adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), libur panjang sebelum Idul Fitri, dan yang terakhir adalah faktor Tunjangan Hari Raya (THR).

Rosmaya memaparkan, bukan hanya keperluan penukaran uang saja yang meningkat. Dia mengatakan bahwa jumlah lokasi penukarannya pun bertambah. Pada tahun 2018, pelayanan penukaran uang hanya tersedia di 1.176 titik lokasi, sementara tahun ini BI meningkatkannya menjadi 2.941 titik.

“Kenapa BI semangat meningkatkan titik-titik penukaran? Karena kita ingin sekali hapuskan kegiatan orang tak bertanggung jawab untuk uang palsu. Zaman begini kan ada aja uang palsu,” papar Rosmaya.

Di tahun 2019 ini, BI menyediakan Rp217,1 triliun untuk keperluan penukaran uang. Di mana Rp197,2 triliun terdiri dari pecahan besar yang merupakan Rp100.000 dan Rp50.000. Sementara Rp19,9 triliunnya merupakan jumlah dari pecahan kecil seperti Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, dan Rp2.000.

389