Home Kesehatan Cacar Monyet Bikin Heboh, Warga Jabar Tak Perlu Panik

Cacar Monyet Bikin Heboh, Warga Jabar Tak Perlu Panik

Bandung, Gatra.com - Belakangan ini, kasus virus Cacar Monyet atau Monkeypox bikin heboh sekalipun belum terbukti ada masyarakat Indonesia yang positif terjangkit. Kendati demikian, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung mengeluarkam Surat Edaran tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit (MX) per tanggal 13 Mei 2019 lalu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap kemunculan kasus Cacar Monyet di Singapura belakangan ini tidak membuat masyarakat Jabar panik.

"Saya sudah instruksikan Kadis Kesehatan (Berli Hamdani) waspada yang namanya potensi penyakit impor dari luar ini jangan sampe menimbulkan kepanikan," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (17/5).

Emil -sapaan Ridwan Kamil- sudah memastikan pihak-pihak terkait meningkatkan kewaspadaan di Jabar dari serangan virus tersebut. Menurutnya, yang mesti ditempuh yaitu mempelajarinya secara ilmiah mengenai penyakit tersebut.

Selain itu, juga tetap menjalin koordinasi dengan tingkat pusat dalam hal ini Kemenkes RI.

"Mudah-mudahan tidak terjadi di Jabar dan minimalisir, kita pasti update ke media tentang langkah-langkah (menghidari cacar monyet)," katanya.

Ia menuturkan menjaga kesehatan dan lingkungan adalah cara ampuh agar tubuh selalu sehat sehingga tidak mudah terinfeksi oleh virus. Karena itu, Emil mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan lingkungan.

"Ya tetap kalau kesehatan mah jaga diri, jaga keluarga, karena kalau dirinya sehat keluarga sehat lingkungan sehat. Virus lokal mauapun internasional tidak akan hadir," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Berli Hamdani mengaku telah melakukan berbagai upaya agar Jabar aman dari Cacar Monyet. Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit tersebut sesuai dengan imbauan dan surat edaran dari Kemenkes.

"Walaupun sampai saat ini dan mudah-mudahan seterusnya tidak ada kasus terduga apalagi konfirmasi positif," ujar Berli.

Gejala cacar monyet seperti cacar biasa yang diiringi demam, nyeri otot, pusing, badan sakit, lalu muncul bintik-bintik yang memang berbeda dengan cacar biasa. Masa inkubasinya 6-21 hari, setelah itu sembuh dengan sendirinya.

Virus ini pertama kali ditemukan di Afrika pada 1970. Penularannya melalui hewan ke manusia. Misalnya terjadi kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau kotoran hewan yang terinfeksi, kebanyakan adalah hewan primata, pengerat dan beberapa anjing.

Berli mengatakan pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan imbuan dan surat edaran dari Kemenkes.

"Imbauannya sudah sampai ke setiap puskemas," pungkasnya.


Reporter: Putri Kartika Utami

Editor: Putri Kartika Utami

​​​​