Home Teknologi Ibukota Baru, Akankah Dirancang Menjadi Smart City

Ibukota Baru, Akankah Dirancang Menjadi Smart City

Jakarta, Gatra.com - Rencana pemindahan ibukota terus digodog oleh pemerintah. Target pembangunan tahun 2020 hingga tahap penyelesaian 2030. Kemenko Bidang Maritim hari ini telah mengundang beberapa alumni dan profesional ITB untuk menjaring masukan sebelum benar-benar diputuskan oleh Pemerintah.

Deputi III Bidang Koordinasi Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin menyebutkan saat ini banyak yang menyebutkan mengenai konsep ibukota baru berwajah smart city.

"Kita upayakan (Konsep smart city) dimana-mana banyak orang berbicara soal smart city bagaimana menyambungkan dengan topik ini apalagi yang harus dilakukan," ujarnya dalam Dialog Nasional di Auditorium BPPT Jakarta, Jumat (17/05). 

Smart city merupakan konsep kota yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari tentunya harus ada internet of things. Smart city bertujuan meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada publik hingga memeperbaiki pelayanan masyarakat hingga meningkatkan kesejahteraan warga.

Ridwan juga menyebutkan pertemuannya dengan alumni ITB yang tergabung dalam Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) akan terus dilanjutkan sampai ditemukan rumusan yang matang mengenai rencana pemindahan ibukota.

"Intinya cuma dua dari sisi pemerintah kami dari Kemenko Maritim juga mengumpulkan informasi apa yang diperlukan untuk memperkaya masukan dan pertimbangan. Kedua dari sisi komunitas saya sebagian besar mengundang alumni ITB karena banyak profesional dari bidang ilmu dan berbagai keahlian jadi nanti saling mengisi pandangan-pandangan itu," ungkapnya.

"Harapannya pertemuan ini bukan hanya sekali ini saja. Kami akan lakukan pendalaman mudah-mudahan ketika keputusan pemerintah itu dibuat baik dari persepsi pemerintah dan dari sisi pandangan masy sudah cukup terpadu," tambahnya.

Mengenai optimisme membentuk wajah baru ibu kota yang akan dipindahkan nanti menjadi smart city Ridwan sebut harusnya memang harus diterapkan namun juga perlu adanya pendalaman.

"Harusnya kalau kita lihat ke depan begitu, cuma ya tadi pemasukan detailnya yang penting jadi bukan orang melempar ide begitu saja. Perlu lakukan pendalaman-pendalaman," tutupnya.

 

 

 

 

 

441