Home Ekonomi Petani Kentang Dieng Waspadai Dampak Embun Es

Petani Kentang Dieng Waspadai Dampak Embun Es

Banjarnegara, Gatra.com – Embun es atau embun beku di Dataran Tinggi Dieng (DTD), Jawa Tengah, selalu menarik perhatian. Biasanya, tiap kali embun es itu muncul, banyak wisatawan  pada berdatangan ke salah satu destinasi wisata di Jateng itu.

Mereka  mengabadikan fenomena embun es,  dengan foto ataupun video. Embun es membuat Dieng layaknya musim salju di negara empat musim.

Kunjungan wisatawan yang tinggi itu pun tentu menjadi rezeki untuk warga Dieng dan sekitarnya. Penginapan penuh pada musim-musim munculnya embun es, terlebih pada akhir pekan atau libur panjang. Tetapi, bagi petani Dieng, embun es  sangat perlu diwaspadai. Pasalnya, embun es merusak dan  mematikan  tanaman kentang muda dan sayuran yang lain.

“Kalau masih tipis seperti sekarang tidak terlalu berbahaya. Tapi kalau sudah lebih tebal lagi itu yang membahayakan bagi tanaman kentang,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng, Aryadi Darwanto, Sabtu, 18 Mei 2019.

Fenomena embun beku atau embun es di DTD muncul pada Sabtu pagi (18/5) setelah  suhu mencapai minus satu derajat celsius. Embun es tampak di lapangan sekitar kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Meskipun begitu, dengan suhu lebih rendah lagi, misalnya sampai minus empat atau lima, atau lebih rendah lagi seperti tahun 2018 lalu yang sampai minus tujuh derajat celsius, embun es bisa lebih tebal dan berbahaya bagi tanaman kentang segala usia dan sayuran lain.

Pasalnya, selain lebih tebal, embun es itu juga berdurasi lebih lama dan dalam skalanya lebih luas. “Kalau sudah sampai minus empat derajat, minus lima itu bisa menyeluruh. Sampai daerah atas, ladang, permukiman ada semua,” katanya.

Aryadi menambahkan, embun es dikenal sebagai bun upas oleh warga Dieng. Bun upas diartikan sebagai embun beracun lantaran bisa mematikan tanaman.

581