Home Internasional Pemilu Australia 2019, Scott Morrison: Saya Percaya Mukjizat

Pemilu Australia 2019, Scott Morrison: Saya Percaya Mukjizat

Canberra, Gatra.com - Perdana Menteri Scott Morrison berharap dapat memenangkan pemilihan di Australia yang perhitungannya telah memasuki tahap akhir. "Saya selalu percaya pada mukjizat," kata Morrison.

Hasil survey pada awalnya memprediksi Partai Buruh akan memperoleh kemenangan untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. Namun, Ketua Partai Buruh, Bill Shorten mengundurkan diri setelah kekalahan mengejutkan dialami oleh partainya.

"Jelas bahwa Partai Buruh tidak akan dapat membentuk pemerintahan berikutnya," katanya kepada anggota partai, seperti diberitakan BBC.

Bill mengaku tidak akan mengupayakan pemilihan ulang sebagai ketua partainya. Koalisi Liberal-Nasional setidaknya telah memenangkan atau unggul, 73 kursi dalam upayanya untuk mendapatkan 76 kursi mayoritas, dengan Partai Buruh tertinggal di 65 kursi.

Jika Koalisi gagal memenangkan mayoritas langsung, maka akan membutuhkan bantuan anggota parlemen independen untuk menguasai pemerintahan.

"Orang-orang Australia yang telah bekerja keras setiap hari, mereka memiliki impian, mereka memiliki aspirasi, untuk mendapatkan pekerjaan, untuk memulai bisnis, untuk bertemu seseorang yang luar biasa," kata Morrison dalam pidatonya.

"Untuk memulai sebuah keluarga, untuk membeli rumah, untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik yang kamu bisa untuk anak-anakmu. Untuk menabung untuk masa pensiunmu. Ini adalah orang-orang Australia yang diam yang telah memenangkan kemenangan besar malam ini," tambahnya.

Australia mengadakan pemilihan setiap tiga tahun, tetapi dengan maraknya perselisihan yang terjadi, tidak ada perdana menteri yang berhasil menjalani masa jabatan secara penuh sejak 2007.

Morrison mengatakan dia telah menyatukan pemerintahannya, sebuah koalisi antara Partai Liberal dan sekutunya Partai Nasional, dalam sembilan bulan sejak dia menggantikan Malcolm Turnbull sebagai perdana menteri.

Survei menunjukkan bahwa ekonomi, biaya hidup, lingkungan, dan kesehatan menjadi perhatian utama pemilih, sementara milenial menyuarakan kekhawatiran mereka tentang perubahan iklim dan kurangnya perumahan yang terjangkau.

"Saya pikir orang-orang menjadi takut setelah kampanye yang sangat negatif. Mereka [kaum Liberal] berhasil meyakinkan orang untuk takut akan perubahan," kata pendukung Partai Buruh Julie Nelson.

204