Home Kesehatan Antraks Serang Ternak di Gunungkidul

Antraks Serang Ternak di Gunungkidul

Gunungkidul, Gatra.com - Bakteri Antraks terdeteksi menyerang hewan ternak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lima sapi dan dua kambing mati di RT 4, Padukuhan Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo diduga karena penyakit itu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, awal diketahuinya bakteri itu menyerang ternak setelah dinas menerima laporan pada Rabu (8/5) lalu. Laporan menyebutkan seekor sapi di tempat jagal di Karangmojo mengalami pembesaran limpa.

Dari laporan itu, dinas kemudian menindaklanjuti dan mendapati di lokasi sekitar situ ada lima sapi dan dua kambing mati. "Kami ambil sampel tanah dari tempat menyembelih. Kami bawa ke Balai Besar Veteriner Wates di Kulonprogo," katanya saat ditemui Gatra.com di kantornya, Kamis (23/5).

Hasil uji sampel pada Jumat (17/5) menyatakan satu sapi positif  terkena bakteri Antraks. "Baru diketahui satu ekor yang positif. Uji sampel dari Balai Besar Veteriner juga belum semua keluar hasilnya. Senin (27/5) nanti juga ada hasil yang akan diberikan ke kami," katanya.

Kasus bakteri Antraks pada ternak di Gunungkidul ini kasus pertama. Wisnu menduga beberapa faktor sebagai penyebabnya.

Menurutnya, kasus Antraks juga pernah ditemukan di wilayah sekitar Gunungkidul, seperti Sleman, Kulonprogo, Wonogiri, Boyolali, Sragen, dan Pracimantoro.

"Bakteri ini ketika keluar dari tubuh hewan ternak, seperti melalui darah ketika disembelih, akan bereaksi dengan oksigen. Bakteri akan membentuk kapsul yang disebut spora Antraks dan akan bertahan puluhan tahun di tanah. Bukan tidak mungkin, ternak dari daerah lain yang membawa spora Antraks ini (ke Gunungkidul)," katanya.

Wisnu menngemukan faktor lain, seperti kemungkinan petani mengambil pakan ternak yang mengandung spora Antraks dari wilayah endemis. "Kemungkinan lain karena masa pancaroba. Spora yang terbawa ke Gunungkidul tumbuh dan berkembang," ucapnya.

Setelah diketahui seekor sapi positif Antraks,  Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul menggelar rapat koordinasi pada 18 Mei. Dinas membuat tim gerak cepat penanggulangan bakteri Antraks.

"Selasa (21/5) kami memberikan suntik antibiotik ke hewan ternak yang masih hidup di sana (Padukuhan Grogol 4). Kami juga semprot formalin di lokasi sapi yang mati terkena bakteri Antraks," katanya.

Selain antibiotik, vaksin diberikan pada sapi dan kambing dalam radius satu kilometer dari titik sapi positif Antraks tersebut. "Tanah di kandang tempat sapi itu juga akan kami semen," ucapnya.

446