Medan, Gatra.com - Sekitar 30 mahasiswa yang menamakan dirinya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, gabungan dari beberapa kampus di Sumatera Utara (Sumut), menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut, Kamis siang (23/5).

Aksi unjuk rasa di Jalan Imam Bonjol Medan itu digelar sebagai refleksi 21 tahun reformasi di Indonesia. Dalam orasinya, salah satu yang disampaikan BEM Nusantara adalah meminta pemerintah menuntaskan kasus pelanggaran di era Orde Baru yang hingga kini belum selesai.

"Kami mahasiswa masih. Kami tidak ingin Indonesia terpecah belah. Tuntaskan masalah HAM saat Orde Baru lalu. Hentikan pertikaian politik para elit, karena telah memecah belah bangsa," kata salah seorang orator, Tarek Adel.

BEM Nusantara sendiri terdiri dari beberapa kampus di Sumatera Utara, di antaranya, Panca Budi, Universitas Muslim Nusantara (UMN) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.

Tuntutan yang disampaikan BEM Nusantara dalam aksinya itu antara lain, agar dituntaskan kasus pelanggaran HAM di masa Orde Baru yang belum selesai hingga kini. Menolak pembentukan tim asistensi yang dibentuk oleh Menkopolhukam yang mengesankan pemerintah diktator di negara demokrasi. Mahasiswa juga menuntut agar diusut tuntas kematian KPPS dalam penyelenggaran Pemilu 2019. Serta yang terakhir meminta Jokowi dan Prabowo untuk rekonsiliasi. Jika keduanya tidak bisa rekonsiliasi maka keduanya harus ditangkap karena mengganggu stabilitas negara.