Home Milenial Penembakan Aksi 22 Mei di Pontianak: Polda Tegaskan Tidak Gunakan Peluru Tajam

Penembakan Aksi 22 Mei di Pontianak: Polda Tegaskan Tidak Gunakan Peluru Tajam

Pontianak, Gatra.com - Riyan Saputra (15) meregang nyawa setelah dua hari dirawat akibat luka tembak saat kericuhan di Kota Pontianak, pada 22 Mei, di IGD Rumah Sakit dr Soedarso, Jalan Dr Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat dini hari (24/5).

Menurut ayah korban, Juliansyah, anaknya tertembak di bagian perut saat kericuhan pecah di Mapolsek Pontianak Timur, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif.

Kabid Humas Polda AKBP Donny Charles Go menuturkan dalam menangani kerusuhan kemarin, aparat yang bertugas tidak dibekali peluru tajam.

"Kami sampaikan rasa simpati dan turut berbelasungkawa yang sangat mendalam. Bapak Kapolda Kalbar dan Kapolresta Pontianak sudah berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga," jelas Donny, Jumat siang.

Donny menyampaikan tanggapan pihak keluarga sangat positif sekali atas rasa simpati dari pihak Kepolisian, dan berharap tetap membangun komunikasi yang baik untuk mempertahankan situasi Kamtibmas Kota Pontianak yang sudah kondusif.

"Untuk pastinya penyebab meninggalnya korban, saya belum dapat informasi dari pihak dokter yang menangani," katanya.

243

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR