Home Gaya Hidup Redam Tindakan Anarkis, Ketua DPRD Batanghari Diganjar Penghargaan

Redam Tindakan Anarkis, Ketua DPRD Batanghari Diganjar Penghargaan

Batanghari, Gatra.com - Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS memberi penghargaan kepada Ketua DPRD Kabupaten Batanghari, H. M. Mahdan. Penghargaan ini diberikan atas keberhasil Mahdan meredam tindakan anarkis massa Desa Peninjauan, Kabupaten Batanghari, terhadap korban Zainal Abidin, warga Desa Batu Sawar, Sabtu (20/4) lalu.

"Mengapresiasi karena telah meredam tindakan anarkis massa Desa Peninjauan beberapa waktu lalu," kata Kapolda dalam gelaran apel, Senin (27/5).

Muchlis bilang, selain dari aparat negara khususnya polisi, masyarakat umum juga bisa memiliki prestasi dan berdedikasi tinggi serta memiliki rasa simpati dan berani dalam membela sesama umat bersaudara.

"Hal ini sangat penting guna mendorong munculnya individu atau pribadi lain yang memiliki jiwa keberanian dan semangat pantang menyerah dalam meredam tindakan anarkis ataupun konflik lainnya di masa yang akan datang," ujarnya.

Jenderal bintang dua ini mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas upaya dan keberanian Mahdan serta rasa simpati dan semangat dalam membela sesama masyarakat.

"Saya berharap dengan adanya pemberian reward sebagai wujud penghargaan ini dapat memotivasi serta mendorong individu atau orang lain untuk dapat mencontoh dan meneladani sikap patriotik yang Bapak lakukan," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Batanghari H. M. Mahdan dikonfirmasi Gatra.com mengucapkan terimas kasih kepada Kapolda Jambi serta jajaran yang telah memberi penghargaan atas tindakannya.

"Saya merasa terharu dan terimakasih banyak atas penghargaan yang diberikan kepada saya. Saya merasa apa yang telah saya lakukan tersebut merupakan tanggung jawab sebagai tokoh masyarakat," kata politisi PAN ini.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Batanghari untuk ke depannya tidak mengedepankan tindakan spontanitas dan anarkis. Akibat dari perbuatan tersebut bisa menyebabkan orang atau individu yang tidak tau permasalahannya menjadi korban kekerasan, seperti yang dialami Zainal Abidin.

"Penghargaan ini saya persembahkan untuk masyarakat," ujarnya.

445