Jakarta, Gatra.com- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menanggapi santai kritik juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, yang meminta agar Komnas HAM dibubarkan akibat jatuhnya korban pada aksi demo 21-22 Mei.

Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan, Beka Ulung Hapsara, mengatakan kritik yang disampaikan oleh Andre Rosiade merupakan bagian dari hak setiap warga negara untuk berpendapat.

"Itu adalah bagian kebebasan berpendapat. Semua warga negara berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing," ujar Beka saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (27/5).

Ditemui pada saat yang bersamaan, Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam menyampaikan hal serupa. Menurutnya, Komnas HAM menerima segala bentuk kritik dan masukan dari siapa pun. Hal tersebut dapat meningkatkan kinerja lembaga.

"Itu bahasa cinta dia kepada Komnas HAM, tapi pada saat lagi ngambek. Kalau itu kritik, maka itu bahasa cinta untuk kita semua," tambahnya.

Sebelumnya, juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan Komnas HAM terindikasi diam seribu bahasa, dan meminta DPR agar membubarkan Komnas HAM. Selain itu, Andre Rosiade juga mengkritik Presiden Joko Widodo yang tidak berbelasungkawa atas berjatuhnya korban dalam aksi demo 22 Mei.