Home Politik Komnas HAM Dalami Kasus Aksi Demo 22 Mei

Komnas HAM Dalami Kasus Aksi Demo 22 Mei

Jakarta, Gatra.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), menyayangkan berjatuhnya korban pada aksi demo 22 Mei paska Pemilu 2019. Menurut Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut. Berdasarkan pengamatannya, ada kecenderungan hoaks dan ujaran kebencian yang terjadi bahkan pada saat sebelum Pemilu 2019 dimulai.

"Beredarnya kabar hoaks dan ujaran kebencian itu kami amati terjadi secara intensif sejak sebelum Pemilu 2019, bahkan hingga sekarang," ujarnya saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (27/5).

Baca juga: Langkah FPI Mengadu ke Komnas HAM Diapresiasi

Pada aksi 21-22 Mei, di mana massa melakukan aksi turun ke jalan untuk menolak hasil rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), terjadi bentrokan yang tidak dapat dihindarkan antara massa dengan aparat keamanan.

Imbas dari peristiwa ini, massa yang terlibat menjadi korban, bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia. Mendapat laporan ini, Komnas HAM terjun langsung untuk memastikan kebenarannya.

Baca juga: Eks Komisioner Komnas HAM : Siapapun yang Menghilangkan Nyawa Harus Diadili

Namun, dari hasil kunjungan tersebut, pihak Komnas HAM belum dapat memastikan simpulan dari peristiwa tersebut.

"Untuk sementara ini, kami belum bisa menyimpulkan terlalu jauh. Pertama kita prihatin dan berbelasungkawa atas peristiwa itu. Kedua, kami terus lakukan pemantauan. Kita ajak tokoh yang punya pengalaman HAM, seperti Anita Wahid dan Makarim Wibisono, dan juga tokoh lain yang punya expertise," jelasnya.

Berita terkait: Komisioner Tanggapi Santai Kritik Pembubaran Komnas HAM

Selain itu, ia berharap dapat segera mengungkapkan fakta di lapangan terkait peristiwa aksi demo 22 Mei ini. Ahmad Taufan juga menambahkan bahwa pihaknya mendukung semua instansi yang akan bergerak untuk meninjau lebih lanjut.

"Kami mendukung semua lembaga, tapi karena kami tidak punya wewenang dalam memutuskan maka kami bekerja sama dengan pihak kepolisian, kesehatan dan juga keluarga korban," tambahnya.

168